BOLASPORT.COM - Pelatih Khamzat Chimaev, Andreas Michael, membicarakan mengenai performa anak didiknya pada UFC 273. Dia menyoroti kesalahan yang dibuat oleh Khamzat Chimaev.
Khamzat Chimaev telah menyelesaikan pertarungan melawan Gilbert Burns pada UFC 273 yang berlangsung pekan lalu.
Kedua petarung sukses membuat pertarungan menjadi menarik dengan sejumlah aksi jual beli serangan sampai ronde ketiga.
Duel selesai dengan kemenangan bagi Chimaev usai juri memberikan penilaian 29-28, 29-28, 29-28.
Kepada ESPN MMA, Andreas Michael menyoroti tentang kelemahan Chimaev saat bertemu dengan petarung Brasil itu.
Michael menganggap bahwa kelemahan Chimaev adalah kurang kesabaran dan tidak mau mendengar instruksi dari jajaran kepelatihan.
"Dia membuang strategi pertarungan karena dia berjanji kepada semua orang bahwa dia akan menghabisinya," tutur Michael, dilansir BolaSport.com dari Sportskeeda.
"Di belakang panggung, dia berkata kepada saya 'Ya Tuhan, ini memalukan. Saya berjanji bahwa saya akan menghabisinya.' Itu adalah satu-satunya perhatiannya," tambahnya.
Baca Juga: UFC Harus Cari Cara agar Duel Covington vs Chimaev Bisa Terwujud
Berbicara seputar jalannya pertarungan, ronde pertama tampak dikuasai dengan baik oleh Chimaev.
Petarung berjuluk Borz itu tampak lebih baik dalam kemampuan striking ketimbang Burns.
Akan tetapi, Chimaev juga tak terlalu dominan lantaran hampir saja dirobohkan oleh Burns.
Memasuki ronde kedua, Burns lebih unggul daripada Chimaev dalam melakukan striking.
Petarung berjuluk Durinho itu bahkan hampir membuat Chimaev babak belur karena banyak serangan masuk.
Chimaev masih bertahan dan dilanjutkan pada ronde ketiga dengan keadaan stamina masing-masing terkuras banyak.
Chimaev kali ini lebih unggul ketimbang Burns pada ronde ketiga.
Akan tetapi, Chimaev juga terkena banyak serangan yang didaratkan Burns.
Pertarungan yang ditunjukkan Chimaev saat menghadapi Burns itu bisa dikatakan diluar kendali dari jajaran kepelatihan.
Baca Juga: Kamaru Usman Siap Disabung dengan Siapapun, Termasuk Khamzat Chimaev
Michael menilai seandainya petarung 27 tahun itu menuruti instruksi, ada kemungkinan hasil akan berbeda.
"Dia harusnya hanya melakukan jab dan menjatuhkannya pada ronde ketiga," tutur Michael.
"Jika dia mempunyai kesabaran, dia akan melakukan pekerjaan itu dengan cara yang lebih mudah karena dia tidak mungkin kalah dalam pertarungan," ucap Michael.
Setelah melalui Burns sebagai ujian nyata, Chimaev berpotensi untuk menemui Colby Covington sebagai lawan selanjutnya.
Rencana pertemuan Chimaev vs Colby Covington kemudian menarik perhatian dari Brendan Schaub.
Brendan Schaub yang dulu berkarier sebagai petarung UFC, membeberkan Chimaev harus mengubah gaya pertarungan saat melawan Colby Covington jika ingin hasil kemenangan.
"Jika versi Khamzat yang muncul saat melawan Gilbert Burns, jika dia tidak belajar dari pengalaman, saya hanya akan memperingatkan bahwa jika dia tidak membuat beberapa penyesuaian, dia tidak akan mengalahkan Colby," kata Brendan Schaub.
Usai mengalahkan Burns, Chimaev langsung mendapat hadiah besar dari UFC.
Pada Selasa (12/4/2022), UFC mengumumkan pembaruan peringkat di kelas welter dengan menempatkan Chimaev menduduki posisi ketiga atau naik delapan posisi dari tempat sebelumnya.
Baca Juga: Saling Usik, Jagoan Baru Ini Siap Adu Kekuatan dengan Khamzat Chimaev
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | sportskeeda.com |
Komentar