"Ini sebenarnya bagaimana cara Anda mengendalikannya. Jendela pada grip belakang sangat sempit, jika tak berkendara seperti itu, Anda tidak cepat."
"Ada dua sisi, salah satunya seberapa kompetitif Yamaha. Itu area yang dikeluhkan Fabio. Itu terkait kurangnya tenaga pada mesin."
Baca Juga: Buang Pikiran Negatif, Maverick Vinales Ingin Tampil Bagus di Aprilia
"Ini sangat-sangat sulit, masalah terbesar bukan mesin sebenarnya, tetapi grip. Anda tidak bisa berkendara seperti biasanya karena Anda tidak bisa menggunakan grip saat keluar tikungan."
"Dari sudut pandang saya, sangat sulit untuk berkendara seperti itu," sambung Dovizioso.
Sedangkan Quartararo dianggap Dovizioso bisa cepat bersama Yamaha karena belum pernah menunggangi motor lain di MotoGP.
Sehingga bakat pembalap asal Prancis itu sudah terbentuk dan meningkat seiring dengan laju perkembangan motor Yamaha.
"Gaya berkendaranya sudah seperti itu sejak awal. Dia kompetitif di MotoGP sejak awal karena itulah DNA motornya," ujar Dovizioso.
Dengan masalah yang terjadi, Dovizioso juga sudah berusaha meningkat mengikuti jalan yang ditempuh Quartararo.
Namun secara prakteknya, dia masih belum dapat beradaptasi dengan baik dengan motor Yamaha.
Maka dari itu, dia pun tak sungkan mengakui sangat lambat pada awal kejuaraan tahun ini.
"Ini adalah konfirmasi MotoGP saat ini. Jika gaya berkendara Anda tidak cocok untuk motornya, Anda tidak kompetitif."
Baca Juga: Brad Binder Senang, Manajer Baru Bawa Energi Positif di KTM pada MotoGP 2022
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motorsport-total.com |
Komentar