“Kebijakan terkait peran daerah yang mana sudah kita implementasikan baik dalam konteks organisasi maupun peran dalam rekruitmen dan pembinaan atlet,” tutur Broto.
Menurut Broto, keselarasan antara kebijakan pusat dan daerah sangat penting.
Baca Juga: Korea Masters 2022 - Juara Olimpiade Tokyo 2020 Pastikan Rasa Penasaran Huang Yaqiong Berlanjut
Broto juga menambahkan bahwa salah satu kebijakan pusat untuk daerah yang sudah terealisasi adalah mulai membuka pelatwil wilayah barat yang merupakan wujud dari desentralisasi pelatnas.
Apalagi dalam waktu dekat, PBSI juga akan menggelar kompetisi bulu tangkis tingkat Nasioanl.
Yaitu Piala Presiden yang diawali dengan Piala Gubenur juga Sirkuit Nasional (Sirnas) sebagai kembali berputarnya roda kompetisi tingkat nasional.
“Di kepengurusan ini juga, PBSI sudah membuka pelatwil barat di Sumatera Utara. Sementara, pelatwil tengah dan timur sedang disiapkan. Ini adalah bentuk desentralisasi pelatnas,” kata Broto.
Baca Juga: Jadwal Final Korea Masters 2022 – Korea dan China Berebut Juara Umum
Ajang kompetisi tingkat Nasional merupakan kesempatan bagi tiap daerah untuk menunjukkan para pemain-pemain muda yang berkualitas.
“Kita akan segera melaksanakan ajang Piala Presiden yang akan diawali dengan Piala Gubernur, dimana peran daerah secara signifikan ditampilkan untuk manajemen talenta,” tutur Broto.
Broto menambahkan, soliditas antar stakeholder PBSI inilah yang membuat bulutangkis Indonesia selama satu setengah tahun penuh dengan prestasi.
“PBSI membuktikan selama kurang lebih satu setengah tahun, kita berhasil mendapatkan gelar juara baik di tingkat regional, kontinental maupun internasional yang sangat membanggakan, bahkan monumental,” tutur Broto.
Baca Juga: Rexy Mainaky: Kejuaraan Asia 2022 Jadi Ajang Pemanasan Terbaik Jelang Thomas Cup
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar