"Inter memecah kebuntuan lebih awal dan kemudian mengandalkan serangan balik," kata Arrigo Sacchi, dinukil BolaSport.com dari Football Italia.
"Namun, siapa yang bertanggung jawab untuk menjaga Lautaro? Milan terlalu naif dan Anda bisa melihatnya juga saat Inter mencetak gol kedua," ucapnya.
Adapun mengenai permainan mantan klub yang pernah diasuhnya, Sacchi mengatakan bahwa AC Milan akan mendapatkan hasil yang diharapkan jika I Rossoneri bermain sebagai sebuah kesatuan.
Dalam laga melawan Inter Milan, jarak antar pemain I Rossoneri tidak rapat dan mereka naik atau turun lapangan secara individu, sehingga memunculkan masalah.
"Milan mendapatkan hasil terbaik ketika mereka bersatu dan setiap departemen terhubung dengan baik," ujar Sacchi.
"Jarak adalah hal mendasar dan masalah muncul jika pemain bergerak sendiri naik turun lapangan," ucap Sacchi melanjutkan.
Terakhir, Sacchi melihat AC Milan dan Inter Milan tidak bisa dibandingkan karena berbeda dalam hal kualitas dan pengalaman.
"Dalam hal kualitas dan pengalaman, Milan dan Inter bahkan tidak bisa dibandingkan," kata Sacchi.
"Inter adalah tim top dan lebih dekat dari Milan untuk mencapai level hebat di Eropa, juga berkat investasi mereka."
"Namun, mereka masih perlu meningkatkan sebagai kolektif. Striker harus membantu pemain bertahan dan pemain bertahan harus mendukung serangan, itulah satu-satunya cara untuk mencapai target yang relevan," tutur Sacchi menambahkan.
Baca Juga: AC Milan Dilibas Inter Milan di Coppa Italia, Stefano Pioli: Andai Gol Bennacer Disahkan...
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Footballitalia.com |
Komentar