“Di sini Anda mencapai kerikil dengan kecepatan tinggi karena treknya sangat cepat,”
“Begitu Anda terhempas ke kerikil, Anda terlempar dengan liar dan Anda bisa melukai diri sendiri di kerikil,” ujar Bagnaia.
Bagnaia menyebut gravel yang ada pada Sirkuit Algarve terlalu besar seperti batu, tak seperti kerikil biasa.
Menurutnya, masalah gravel yang terjadi pada beberapa sirkuit harus menjadi pertimbangan yang wajib segera diatasi.
Baca Juga: Diterpa Kabar Miring, Suzuki Minta Joan Mir Bertahan Usai MotoGP 2022
Absolutely no saving that! ????@PeccoBagnaia loses the front into Turn 3! ????#PortugueseGP ???????? pic.twitter.com/FuyY6zfEpb
— MotoGP™???? (@MotoGP) April 22, 2022
“Saya tidak berpikir itu cukup aman. Kecelakaan yang membuat saya sangat merusak motor,” tutur Bagnaia.
“Batu-batu itu terlalu besar. Ini tidak lembut seperti kerikil biasa. Kita perlu membicarakan hal ini di komite keselamatan,”
“Kita sudah membicarakannya tahun lalu setelah kecelakaan Jorge Martin,” ucap Bagnaia.
Pada GP Portugal musim lalu, Bagnaia sebenarnya juga sudah memberikan protes keras soal masalah gravel yang tidak sesuai standar.
Hal itu terjadi saat Jorge Martin (Pramac Racing) mengalami kecelakaan hebat hingga membuatnya cedera cukup serius.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Corsedimoto.com |
Komentar