Ketika orang-orang menjagokan Fury, pemain West Ham, Declan Rice, memilih tidak menjagokan siapapun.
"Saya tidak bisa menyebutnya. Sulit menebaknya. Anda tidak pernah tahu apa yang bisa diberikan Dillian Whyte. Dia memiliki body shot yang luar biasa," tutur Rice.
"Tapi Fury jelas sangat hebat, sangat ringan, tekniknya sulit dipercaya. Jika pemenang akhirnya ditentukan dengan poin, Fury akan mengalahkannya," imbuhnya.
Sementara itu eks pemain Liverpool, Peter Crouch, dan pemain Chelsea, Joe Cole, menjagokan Fury meski dengan detail yang berbeda.
"Saya akan menjagokan Fury menang pada ronde ke-8," kata Peter Crouch.
"Fury menang dengan poin, keputusan angka mutlak," jawab Joe Cole.
Fury membawa bekal bagus karena belum terkalahkan sepanjang karier.
The Gypsy King juga sukses meraih dua kemenangan atas Deontay Wilder yang dikenal sebagai salah satu monster di kelas berat.
Sementara Whyte sempat kehilangan gelar juara interim WBC setelah dikalahkan petinju veteran, Alexander Povetkin, pada 2020.
Whyte untungnya mampu membalas dengan mengalahkan Povetkin dalam duel laga ulang yang dihelat tahun lalu.
Selain dari Povetkin, satu kekalahan lain diderita Whyte dari jawara tinju Inggri lainnya, Anthony Joshua.
Baca Juga: Sudah Miliki Semua Gelar, Tyson Fury Mau Pensiun pada Akhir Pekan Ini
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Manchestereveningnews.co.uk |
Komentar