Namun, buat Quartararo, hasil apik dari MotoGP Portugal tidak menjadi faktor penentu dalam negosiasinya dengan Yamaha.
"Kemenangan ini tidak mempermudah pengambilan keputusan saya soal masa depan," kata Quartararo, dilansir BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.
Quartararo tampaknya masih belum yakin dengan keseriusan Yamaha untuk menyelesaikan masalah mereka dalam top speed.
Kurang daya pacu di lintasan lurus menjadi problem lama Yamaha karena mesin motor M1 yang punya konfigurasi inline four lebih menekankan kecepatan di tikungan.
Hanya saja, keberhasilan Suzuki meningkatkan top speed walau juga menggunakan mesin inline, membuat Quartararo merasa Yamaha seharusnya bisa lebih baik soal ini.
"Saya puas dengan performa motornya, hanya kekurangan sedikit tenaga saja," tutur Quartararo kepada Sky Sport MotoGP.
"Akan tetapi motor Yamaha bekerja dengan baik di tikungan dan dalam pengereman."
"Sebelumnya saya tidak pernah bisa menjadi sangat cepat pada lap pertama, jika saya tidak melakukannya, balapan saya akan berakhir."
"Saya tahu bahwa saya mempunyai ritme yang bagus tetapi saya benar-benar takjub dengan kecepatan saya," tambahnya.
Baca Juga: Dovizioso Sebut Hanya Fabio Quartararo yang Bisa Jinakkan Motor Yamaha
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Tuttomotoriweb.com |
Komentar