"Saat itu PSG merupakan klub yang baru saja dibeli Qatar. Saya sangat menyukai proyek ini dan belum ada pelatih."
"Kami mulai mengubah struktur sesi latihan, menempatkan dapur dan sebagainya karena pemain Prancis datang setengah jam sebelum latihan dan pergi setengah jam setelahnya."
"Saya menyukai proyek ini, tetapi di tahun kedua mereka tidak begitu senang dengan saya."
Baca Juga: Pemecatan Mauricio Pochettino, Cerminan Relasi Beracun dengan Paris Saint-Germain
"Sebelum pertandingan Liga Champions di mana kami sudah lolos ke sistem gugur, kami kalah dalam pertandingan liga (2-1 vs Nice) sebelum menang (4-0 vs Evian).
"Tetapi mereka mengatakan kepada saya bahwa jika saya tidak mengalahkan Porto, mereka akan memecat saya," ujar Ancelotti menambahkan.
Setelah mendapatkan ancaman itu, Ancelotti mempertanyakan sikap PSG itu.
Ancelotti juga mengatakan kepada petinggi PSG bahwa kepercayaan di antara mereka telah rusak.
"Saya akhirnya memutuskan untuk pergi pada bulan Februari, bahkan jika mereka ingin memperbarui kontrak saya," ucap Ancelotti.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | The Sun |
Komentar