Hasilnya, dia berhasil bangkit dengan mencetak gol indah via tembakan legendaris yang dipopulerkan bintang lama Rep Ceska, Antonin Panenka, di Euro 1976.
Butuh mental baja untuk melakukan eksekusi seperti itu setelah dua kejadian buruk, apalagi di momen besar sekelas semifinal Liga Champions.
"Semua kiper telah memelajari penalti saya dan saya harus berubah. Penalti dari saya sungguh brutal," ucapnya, dikutip BolaSport.com dari Daily Mail.
"Saya selalu berpikir, jika Anda tidak mengambil penalti, Anda tak akan pernah gagal. Itu semua tentang kepercayaan diri."
"Saya punya kepercayaan tinggi, jadi saya melakukannya dan itu berjalan baik," imbuh pria Prancis berdarah Aljazair.
Bukan cuma bikin kiper lawan bengong, pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti juga tak menyangka anak buahnya bakal melakukan Panenka.
"Saya pikir dia mengubah tendangannya karena dua penalti terakhirnya tidak bagus. Dia mencobanya dalam latihan," ujar Ancelotti pascaduel kontra Manchester City.
"Saya tidak tahu bagaimana dia akan menembaknya. Dia memilih ini (Panenka) dan berjalan mulus."
"Dia memiliki kepribadian dan karakter yang kuat. Tak mudah di semifinal Liga Champions melakukan penalti seperti itu," imbuh pelatih beralias Don Carlo.
Benzema's panenka from the stands.
Ice in his veins.
[???? IG: farrisanubis]
— 101 Great Goals (@101greatgoals) April 26, 2022
#MCIRMA | #UCL pic.twitter.com/5yokpGAUs4
Eks gelandang Real Madrid dan Manchester City, Steve McManaman, menekankan nyali Benzema sangat besar.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Dailymail.co.uk |
Komentar