"Ya, saya terkejut. Jelas bahwa lebih dari satu pembalap bisa tampil lebih kompetitif dengan motor itu," kata Martin dikutip BolaSport.com dari AS.com.
"Melihat bagaimana saya mengakhiri musim lalu dan bagaimana saya memulai musim ini, saya terlihat seperti pembalap yang berbeda," ujarnya.
"Dia memiliki motor yang dia miliki dan dia harus memaksimalkannya, tetapi tentunya saya tidak mengira dia bisa menang dua kali dari empat balapan," ujar Martin.
Pencapaian bagus Bastianini di satu sisi juga menjadi anomali.
Bastianini untuk sementara mengungguli pembalap-pembalap dengan motor Ducati pabrikan, termasuk duo Ducati Lenovo, Jack Miller dan Francesco Bagnaia.
Musim lalu sudah merasakan motor Desmosedici GP21, Martin tidak menampik bahwa motor musim ini belum mencapai ekspektasi.
Kendati demikian, Martin tidak menyesali situasinya saat ini.
"Anda selalu mencoba untuk berkembang dan itulah mengapa saya mengendarai Desmosedici GP22," kata Martin.
"Tetapi tentunya ada proses panjang yang harus dilalui. Sulit untuk memutuskan (apakah saya lebih memilih motor lama jika ada kesempatan)."
"Motor baru memiliki keunggulannya sendiri, tetapi tidak berada di level yang sama dengan motor tahun lalu," tutur Martin.
Baca Juga: Masih Belum Pulih Sepenuhnya, Francesco Bagnaia Akan Hemat Tenaga
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | AS.com |
Komentar