"Jadi memang kami sebelum Jerman Terbuka sudah jalan latihan, satu setengah bulan dengan metode pelatihan yang menurut saya cukup bagus itu sangat cukup."
"Semoga latihan yang baik ini diiringi dengan hasil yang serupa," tambahnya.
Kemenangan juara Asian Games 2018 tersebut tidak diraih dengan mudah.
Walau sudah mengetahui permainan Chico dari latihan, Jonatan merasa kondisi lapangan lebih menguntungkan kompatriotnya itu.
"Saya dan Chico kan sudah tahu permainan masing-masing jadi saya tadi lebih ke waspada karena kondisi lapangan di sini cocok dengan permainan dia," kata Jonatan.
"Saya coba mengurangi untuk memberikan serangan kepada dia," sambungnya.
Pada final Kejuaraan Asia 2022 Jonatan akan menghadapi pemain tunggal putra terbaik Malaysia, Lee Zii Jia.
Mereka sudah berhadapan sebanyak lima kali. Jonatan sendiri unggul dalam rekor pertemuan dengan catatan 4 kemenangan dan 1 kekalahan dengan Lee.
Jonatan tetap harus waspada karena satu-satunya kemenangan Lee diraih dalam pertemuan terakhir mereka, tepatnya pada All England Open 2020.
Baca Juga: Hasil Kejuaraan Asia 2022 - 3 Gim Saling Gebuk, Pramudya/Yeremia Bikin Fajar/Rian Gigit Jari
| Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
| Sumber | : | PBSI.id |
Komentar