Meski banyak pengalaman dan catatan positif di MotoGP pada masa lalu, Dovizioso mengatakan kesulitannya saat menunggangi YZR-M1.
Kesulitan yang dimaksud pembalap asal Italia itu adalah YZR-M1 tidak memiliki kecepatan dan grip yang cukup di tikungan.
Dia bahkan juga meminta tak diperbandingkan dengan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) yang menjadi satu-satunya pembalap Yamaha yang bisa bersaing di jalur perebutan gelar juara dunia.
Baca Juga: Alasan Kenapa Pengereman Jadi Fokus Murid Rossi pada Tes MotoGP di Jerez
Pembalap asal Prancis itu disebut Dovizioso memiliki kemampuan dan gaya balap yang khusus sehingga mudah menyatu dengan Yamaha.
Seluruh unek-unek yang disampaikan tentu tak bisa menjadi alasan bagi pembalap yang memiliki kewajiban harus meraih hasil positif dalam Kejuaraan Dunia.
Maka dari itu, Lin Jarvis pantas kecewa dengan hasil tim yang dipimpin Razlan Razali tersebut.
Meski demikian, Jarviz juga tak akan tega memutus kerja sama dengan tim RNF karena masalah yang terjadi.
"Apakah kami senang dengan hasil sejauh ini? Tidak, saya rasa tidak," kata Jarvis kepada Autosport, dikutip BolaSport.com dari Corsedimoto.com.
"Tetapi saya mengatakan dari perspektif tim, mereka baik-baik saja. Kami memiliki waktu hingga akhir Juni untuk memutuskan."
"Tetapi saya optimistis, kami akan memperbarui kerja sama dengan RNF," tutup Jarvis.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Corsedimoto.com |
Komentar