BOLASPORT.COM - Mimpi buruk Pep Guardiola di Liga Champions masih berlanjut mneyusul tersingkirnya Manchester City.
Setelah finis sebagai runner-up melawan Chelsea pada Liga Champions 2020-2021, perjalanan Manchester City di kompetisi serupa musim 2021-2022 kembali harus berakhir.
The Citizens tersingkir di semifinal saat menghadapi Real Madrid.
Dalam laga leg kedua yang berlangsung di Stadion Santiago Bernabeu, Rabu (4/5/2022) waktu setempat atau kamis dini hari WIB, City takluk dengan skor 1-3.
Dengan itu, Real Madrid menyingkirkan Man City dengan agregat akhir 6-5.
Man City pun harus kembali mengubur asa mereka meraih gelar Liga Champions untuk kali pertama.
Baca Juga: Gagal ke Final Liga Champions, Man City akan Bangkit di Liga Inggris
Man City sempat berada di atas angin ketika Riyad Mahrez mencetak gol pertama malam itu pada menit ke-73 yang membuat agregat 5-3 untuk keunggulan City.
Namun, mimpi indah City dipatahkan oleh Rodrygo Goes yang mencetak gol pada menit ke-90 dan 90+1' yang memaksakan pertandingan ke tambahan waktu.
Manchester City melakukan segala yang mereka bisa untuk mencapai final Liga Champions kedua kalinya secara berturut-turut.
Namun, penalti Karim Benzema pada menit ke-95 babak perpanjangan waktu menjadi malapetaka yang membuat City tersisih.
Baca Juga: Kekalahan Man City dari Real Madrid Bukti Mentalitas Tidak Diciptakan dalam Waktu Singkat
“Saya telah menderita kekalahan sulit lainnya di Liga Champions, seperti Barcelona melawan Chelsea,” kata Guardiola dilansir BolaSport.com dari Marca.
"Kami sangat dekat. Pada babak pertama, sulit bagi kami, tetapi babak kedua lebih baik."
"Pada akhirnya, kami tidak menyelesaikan (permainan) dengan mengendalikannya," tutup Guardiola.
Guardiola belum mampu menaklukkan Liga Champions sejak kepergiannya dari Barcelona.
Pep adalah pelatih yang paling sering tersingkir dari semifinal Liga Champions.
Baca Juga: Berkat Nasihat Toni Kroos, Real Madrid Sukses Hancurkan Man City
Dahulu, saat mendampingi Bayern Muenchen pada Liga Champions 2013-2014, Pep juga disingirkan oleh Real Madrid di semifinal.
Pada Liga Champions 2014-2015, ia juga tersingkir di fase yang sama oleh Barcelona yang saat itu ditukangi Luis Enrique.
Lalu, pada musim 2015-2016, Pep kembali tersingkir oleh tim asal Spanyol, kali ini giliran Atletico Madrid yang memberikan derita bagi sang nakhoda di babak semifinal.
Guardiola telah berulang kali menyatakan betapa sulitnya memenangkan Liga Champions,t erlepas dari kenyataan bahwa ia memiliki pemain dan sumber daya yang diperlukan untuk melakukannya.
Namun, keberuntungan belum berpihak ketika timnya harus mengambil langkah kritis yang memisahkan kesuksesan dari kekalahan, terutama setelah meninggalkan Camp Nou pada 2012.
Terlebih lagi, ketika menghadapi tim seperti Real Madrid yang tidak boleh kehilangan kesempatan untuk bangkit meski hanya beberapa detik menjelang peluit akhir dibunyikan.
Baca Juga: Man City Era Pep Guardiola, Boros Rp 1 Triliun tapi Liga Champions Tak Pernah Juara
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Marca.com |
Komentar