Di tepi lapangan, Rangnick pun cuma bisa geleng-geleng kepala melihat lini belakang begitu mudah diacak-acak lawan.
"Cristiano tertawa, melihat sekeliling sambil tersenyum tak percaya, benar-benar merangkum (kiprah Man United) musim ini."
"(Reaksinya) Berubah dari kemarahan menjadi kekagetan, kekecewaan, kekhawatiran, dan sekarang melebihi apa pun, hanya menjadi lelucon," cuit seorang pengguna Twitter, dikutip BolaSport.com dari Daily Star.
Reaksi tertawa miris Cristiano Ronaldo tak lepas dari pantauan dua pandit Sky Sports, Dion Dublin dan Graeme Souness.
Dublin, yang pernah berseragam Man United di era 1990-an, mengatakan, "Momen itu (Ronaldo tertawa) bagi saya merangkum pertandingan hari ini."
Sementara itu, Souness menganggap reaksi Ronaldo merupakan cara dia meratapi kondisi Man United saat ini dibandingkan dengan periode pertamanya dulu.
Even Ronaldo was laughing, he couldn’t believe his eyes. Manchester United won’t be the end of me #BHAMUN pic.twi tter.com/sbPOnAuesd
— ASheikh Ola ™️???????? (@Olaiturn_) May 7, 2022
Kala itu, di skuad Red Devils masih bercokol pemain-pemain juara berkualitas tinggi.
Amat jomplang dengan materi tim musim ini yang gagal membawa klub berprestasi.
"Dia berpikir, 'terakhir kali saya di sini, saya punya Paul Scholes, Roy Keane, Rio Ferdinand, dan sekarang saya mendapatkan semua ini'," ujar Souness.
Kekalahan 0-4 Manchester United dari Brighton & Hove Albion memupus harapan mereka untuk tampil di Liga Champions musim depan.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | dailystar.co.uk, SkySports.com |
Komentar