BOLASPORT.COM – Eks Manchester United, Patrice Evra, mengungkapkan bahwa ia bukan penngemar gaya melatih Pep Guardiola dan mengibaratkannya seperti bermain gim di PlayStation.
Manchester City menjadi tim yang disegani di Eropa sejak ditangani oleh Pep Guardiola pada tahun 2016 lalu.
Pep Guardiola yang memainkan sepak bola dengan menarik dan nyaman untuk ditonton telah menghadirkan permainan yang konsisten bertahun-tahun.
Namun, kemahirannya dalam menentukan strategi dan taktik tidak membuat semuanya menyukai gaya bermain dari Pep Guardiola tersebut.
Salah satu yang tidak menyukai gaya melatih Guardiola adalah eks bek Manchester United, yakni Patrice Evra.
Evra bahkan menyebut dirinya beruntung tidak pernah menjadi anak asuh dari Guardiola ketika masih aktif bermain.
Baca Juga: UEFA Umumkan Liga Champions Libatkan 36 Peserta Mulai 2024-2025
"Saya sangat menghormati Guardiola tetapi saya senang saya tidak pernah memilikinya sebagai pelatih," kata Evra, dikutip BolaSport.com dari Sportskeeda.
"Dia mengambil tanggung jawab Anda, saya berbicara dengan Clarence (Seedorf), Anda memiliki kesan bahwa dia bermain di Playstation."
"Dia memberi tahu Anda semua yang perlu Anda lakukan. Saya ingat bahwa (Thierry) Henry, misalnya, ketika dia berada di Barcelona."
"Guardiola menyuruhnya untuk tetap melebar, tetapi Henry masuk untuk melakukan satu-dua dengan Messi."
"Dia mencetak gol dan setelah babak pertama Guardiola menempatkannya di bangku cadangan, dia mengeluarkannya, hanya karena dia tidak menghormati arahannya," ujar Evra.
Baca Juga: Merumput Kembali, Penantian Panjang Leonardo Spinazzola Berbuah Manis
Patrice Evra: "Manchester City need leaders but Pep Guardiola doesn't want leaders. He doesn't want personality. He's the leader. That's why when they're in trouble they don't want to step up. He builds teams like that, he can't coach people with personality." pic.twitter.com/Xg5B2ovxUE
— SPORTbible (@sportbible) May 10, 2022
Pria berusia 40 tahun ini juga menilai bahwa Guardiola tidak mempunyai plan B atau rencana cadangan jika rencananya tidak berjalan sebagaimana mestinya.
"Jadi ia pelatih yang hebat, tetapi Anda harus berhati-hati ketika memberikan begitu banyak informasi," ujar Evra.
"Kami juga melihatnya di bangku cadangan sebelum pertandingan (Real Madrid), sepertinya ada 20 orang di kepalanya, otaknya. sudah terbakar, itu luar biasa."
"Tidak ada rencana-B. Ketika mereka dalam masalah, apa yang mereka lakukan? Mereka melihat ke bangku cadangan, mereka tidak mengambil tanggung jawab mereka.”
“Seorang pelatih seperti Ferguson tidak pandai secara taktik, tetapi dia berkata bahwa dirinya bos, tetapi di lapangan Anda adalah bosnya," tutur Evra mengakhiri.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | sportskeeda.com |
Komentar