BOLASPORT.COM - Legenda tinju, Mike Tyson, menunjukkan kesalahan raja tinju dunia, Canelo Alvarez saat ditumbangkan Dmitry Bivol.
Kejutan terjadi ketika Canelo Alvarez dikalahkan Dmitry Bivol di T-Mobile Arena, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, Sabtu (7/5/2022).
Dmitry Bivol berhasil menumbangkan Canelo Alvarez melalui keputusan angka mutlak dengan penilaian dari ketiga juri 115-113, 115-113, 115-113.
Kemenangan membawa petinju asal Rusia itu berhasil mengamankan sabuk juara kelas kelas berat-ringan WBA.
Alvarez memang datang sebagai penantang gelar. Namun, dia sebenarnya datang sebagai unggulan pada pertandingan kali ini.
Setelah menjadi juara sejati kelas super menengah, juara dunia empat divisi itu berniat merebut kembali takhta di kelas berat ringan.
Pada akhirnya, justru kekalahan kedua yang ditelan Alvarez sepanjang karier tinjunya yang kini punya rekor 57 menang, 2 kalah, 2 imbang.
Kekalahan sebelumnya diterima Alvarez ketika berjumpa dengan jawara tinju, Floyd Mayweather Jr., untuk titel kelas menengah ringan pada 2013.
Mike Tyson yang ahdir di arena angkat bicara tentang kekalahan petinju nomor satu dalam ranking pound-for-pound tersebut.
Baca Juga: Ingin Hadapi Canelo Alvarez, Khamzat Chimaev Pertanyakan Skill Tinju Kamaru Usman
Dalam pengamatannya, sosok berjuluk Si Leher Beton tersebut menilai Alvarez kalah karena tidak menggunakan jab secara efektif.
Pukulan jab yang tanggung dari Alvarez disebut Tyson telah memberi ruang bagi Bivol untuk bermain agresif.
"Saya cuma berpikir jika Canelo menggunakan jabnya secara efektif, dengan keras, orang itu (Bivol) tidak akan bisa mendekatinya," kata Tyson, dilansir dari Boxing Scene.
"Dia bisa menjangkaunya karena dia tidak khawatir dengan jab Canelo. Jadi dia menjadi lebih agresif dan lebih berani."
"Jika dia tidak melakukan jabbing, dia tidak memiliki pertahanan."
"Jika dia tidak melakukan jab, orang itu akan berjalan tepat ke arahnya seperti yang dia lakukan kemarin," tambahnya.
Alvarez telah meminta kesempatan bertarung ulang melawan Bivol.
Bak gayung bersambut, Bivol pun menanggapi permintaan petinju asal Meksiko itu dengan senang hati.
Bahkan petinju berusia 31 tahun itu terbuka untuk melayani pertarungan ulang di "kandang" Alvarez, kelas menengah super.
Baca Juga: Legenda UFC Minta Raja Kelas Welter Tak Arogan Tantang Raja Tinju Dunia
Alvarez masih berstatus sebagai juara sejati kelas menengah super setelah mengumpulkan empat sabuk mayor WBA, WBC, WBO, dan IBF.
Tyson menekankan bahwa Alvarez harus mengasah jabnya untuk bisa melakukan revans.
"Pada duel berikutnya, gunakan jab, maka pertarungannya berbeda," tutur pria yang pernah menjadi juara sejati di kelas berat itu.
"Ketika Bivol melakukan jab, Canelo seharusnya bergerak, menghindari jab serta mengantisipasi kombinasi."
"Jika Canelo bisa menghindar, Bivol tidak akan melepaskan kombinasi."
"Saya bilang ke istri bahwa Canelo tidak menggunakan jabnya, pada ronde berikutnya saya melihatnya mulai menggunakan jab jadi timnya pasti mengatakan hal yang sama."
"Saya percaya jika dia menggunakan jab, pertarungan kemarin akan berbeda hasilnya," sambungnya.
Baca Juga: Hasil Tinju Dunia - Raja Tinju Canelo Alvarez Dikalahkan Petinju Rusia
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Boxingscene.com |
Komentar