Pasalnya, 51 persen saham sisanya kini masih dipegang oleh Barcelona untuk kepentingan klub.
Hanya saja, sebagai konsekuensi dari penjualan 49 persen saham BLM, Barcelona mau tidak mau harus mengubah susunan petinggi dari perusahaan merchandise itu.
Awalnya, Barcelona menunjuk Joan Carles, Jordi Balsells, dan Josep Maria Meseguer sebagai bagian dari petinggi BLM.
Namun, seiring penjualan saham, manajemen BLM akan dipegang langsung oleh Joan Laporta selaku presiden.
Selain Laporta, nama-nama seperti Rafa Yuste (wakil presiden), Ferran Olve (bendahara), Julio Guiu (pemasaran), Sergi Ricart (direktus komersial), dan Maribel Melandez (direktur perusahaan) juga menjadi jajaran petinggi di BLM.
Jika negosiasi penjualan 49 persen saham BLM itu berhasil, Barcelona perlahan mulai bangkit dari keterpurakan finansial.
Baca Juga: Gara-gara Mourinho, Guardiola Kena Mental dan Tinggalkan Barcelona
Sebelumnya, Barcelona juga telah menjalin kesepakatan menguntungkan dengan perusahaan streaming musik asal Swedia, Spotify.
Barcelona dan Sportify telah sepakat untuk menjalin kerja sama sponsor mulai musim depan.
Spotify akan menjadi sponsor utama di jersei Blaugrana mulai musim depan dan nama Stadion Camp Nou diubah menjadi Stadion Spotify Camp Nou.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | AS |
Komentar