BOLASPORT.COM - Penyerang Tottenham Hotspur, Son Heung-min, mengungkapkan Antonio Conte membuatnya frustrasi dengan memutuskan untuk menariknya keluar dalam laga melawan Arsenal.
Son Heung-min menunjukkan gesture tidak senang ketika Antonio Conte memutuskan untuk menggantinya dengan Steven Bergwijn pada menit ke-72 dalam laga Tottenham Hotspur versus Arsenal, Kamis (12/5/2022).
Sembari berjalan keluar lapangan, Son Heung-min memperlihatkan jelas kekecewaannya dengan bersungut-sungut.
Son Heung-min sempat disambut Antonio Conte di tepi lapangan dengan pelukan sambil membisikkan sesuatu, tetapi upaya sang pelatih tak berhasil meredakan kekesalan.
Kekecewaan pemain asal Korea Selatan berlanjut sampai dia duduk di bangku pemain cadangan.
Ketika mendapat penjelasan dari staf Tottenham, Son mendengarkan sambil geleng-geleng kepala dan mata berkaca-kaca.
Baca Juga: Son Heung-min Ngambek dan Berkaca-kaca saat Ditarik Antonio Conte: Saya Tidak Marah, Cuma Kecewa
Keputusan Conte untuk menarik keluar Son tersebut datang sekitar 25 menit setelah sang penyerang mencetak gol ketiga Tottenham Hotspur.
Gol Son itu pun menjadi lesakan terakhir Spurs ke gawang Arsenal sekaligus menyegel kemenangan 3-0.
Selepas pertandingan, pemain berusia 29 tahun ini mengaku dirinya tidak marah kepada Conte, melainkan merasa kecewa.
"Tentu saja saya ingin selalu bermain, tapi apa yang bisa saya bilang? Saya harus menerimanya," ujar Son Heung-min, dikutip BolaSport.com dari Sky Sports.
"Kami punya pertandingan lain pada Minggu besok, jadi itulah alasannya saya ditarik keluar. Saya tidak marah, hanya kecewa," tuturnya lagi.
Panel pandit di Sky Sports menilai, kekecewaan itu terjadi karena Son masih ingin bermain dan menambah gol.
Son memang sedang berlomba ketat dengan pilar Livepool, Mohamed Salah, di daftar top scorer Liga Inggris 2021-2022.
Baca Juga: Hasil Liga Inggris - Harry Kane dan Son Heung-min Gagalkan Kelolosan Arsenal ke Liga Champions
Memuncaki tabel top scorer sementara, Mo Salah mengoleksi 22 gol di Liverpool dan unggul satu angka saja di atas Son Heung-min.
Dengan dua laga tersisa, Son harus memanfaatkan waktu tampil sebaik mungkin jika ingin menyabet Sepatu Emas Liga Inggris.
Meski demikian, Son enggan untuk mengakui kekecewaannya didasarkan pada ambisi untuk mencetak gol lebih banyak.
Dia menegaskan bahwa dirinya hanya merasa frustrasi lantaran ditarik keluar ketika sedang semangat bermain.
"Karena saya ingin berada di lapangan, karena saya suka bermain sepak bola dan saya ingin membantu tim," kata Son, dikutip BolaSport.com dari Football London.
"Saya bisa mengerti setelah itu. Saat ini Anda tidak marah, tetapi frustrasi karena Anda bersemangat di lapangan."
"Saya bisa mengerti mengapa karena kami memiliki permainan yang sangat dekat pada Minggu (melawan Burnley). Saya tidak bisa berjanji saya akan mencetak gol, tetapi saya akan melakukan yang terbaik."
"Jika saya tidak mencetak gol, saya akan melakukan yang terbaik," ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Ketimbang Raih Sepatu Emas Liga Inggris, Son Heung-min Lebih Pilih Antar Tottenham Finis 4 Besar
Lebih lanjut, Son menilai bahwa perburuan Golden Boot atau Sepatu Emas untuk pencetak gol terbanyak dalam semusim tidak penting baginya.
Son mengaku lebih senang jika bisa mengantarkan Spurs untuk finis di empat besar dan lolos Liga Champions ketimbang memenangi penghargaan tersebut.
"Itu tidak penting," kata Son seperti dikutip BolaSport.com dari Express.
"Akan menyenangkan, tetapi bagi kami penting untuk finis di empat besar."
"100 persen saya akan senang jika saya tidak mencetak gol lagi, tetapi Spurs masuk empat besar? Jelas itu adalah hal yang baik bahwa Anda berlomba untuk penghargaan individu."
"Saya telah mengatakan beberapa kali bahwa lebih penting untuk finis di empat besar daripada yang lainnya," ujar Son.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | football.london.com, SkySports.com |
Komentar