"Jadilah psikolog sendiri karena saat pertandingan hanya mereka yang bisa menyelesaikannya sendiri, kita yang di luar tidak bisa bantu banyak."
"Ini masih ada nomor perorangan, saya ingin mereka mencoba lagi. Menerapkan apa yang saya, pelatih atau psikolog sampaikan."
"Harus lebih berani lagi, harus lebih semangat lagi. Saya mau lihat penampilan yang mati-matian," ucap Rionny.
Sementar itu, pelatih tunggal putra, Harry Hartono, juga mengevaluasi penampilan dari anak asuhnya.
Harry menyoroti kurangnya faktor kesiapan mental yang menjadi kunci kemenangan dalam turnamen beregu.
"Di beregu ini memang dibutuhkan pikiran dan mental yang benar-benar siap. Secara peringkat memang tunggal pertama dan kedua kita masih di bawah mereka," kata Harry.
"Ada peluang di tunggal ketiga bisa kita ambil. Tapi kembali lagi tidak mudah untuk tampil di partai penentuan,"
"Dan saya melihat Bobby sangat tegang di pertandingan tadi, sebaliknya tunggal Thailand lebih siap. Padahal secara teknis Bobby masih di atas lawannya," ujar Harry.
Tak ingin larut dalam kesedihan, Harry mengingatkan masih ada nomor perorangan yang akan dipertandingkan.
Baca Juga: Bulu Tangkis SEA Games 2021 - Pramudya/Yeremia Menang, tetapi Indonesia Gagal ke Final
Ia berharap Chico dkk. mampu membalasnya dengan medali pada nomor perorangan.
"Jarak dari beregu dan perorangan kan sangat singkat, tidak ada break dulu jadi yang terpenting sekarang bagaimana mengembalikan kepercayaan diri anak-anak," tutut Harry.
"Mereka harus fight back. Walau hasil di beregu kurang memuaskan tapi mereka juga punya tanggung jawab di nomor perorangan," tutup Harry.
Baca Juga: Hasil Bulu Tangkis SEA Games 2021 - Bobby Kalah, Indonesia Harus Puas Raih Perunggu
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar