“Ketika pembalap pabrikan Ducati menyadari bahwa Enea Bastianini ada di depannya, dia melakukan semua yang dia bisa untuk mengikutinya,” ujarnya.
“Namun dia (Bagnaia) membuat kesalahan dan akhirnya terjatuh. Pembalap pabrikan Ducati itu harus mencoba, tetapi dia tahu itu akan sulit karena Enea Bastianini tampil sempurna,” tutur Criville.
Baca Juga: Alex Rins Merasa Hancur dengan Mundurnya Suzuki dari MotoGP
Criville kemudian mengungkapkan rahasia mengapa Bastianini tampil begitu tenang dan mulus untuk melewati Bagnaia.
Meskipun Bagnaia mengaku telah menjaga kecepatannya sebelum ia melakukan kesalahan dan akhirnya harus terjatuh.
“Kami melihat Pecco Bagnaia yang hancur karena jatuh. Dia telah mengambil pole dan memiliki kecepatan untuk menang, tetapi dia tidak berharap Bastianini menjadi begitu kuat,” ujar Criville.
“Rahasia Enea Bastianini terletak pada set-up dan berkendaranya. Dia bisa membaca balapan dengan sangat baik dan menjaga ban dengan sangat baik sampai akhir balapan,” tutur Criville.
“Itulah rahasianya karena dia mendapat motor yang moncer, sangat dekat dengan level atas, yang tikungannya sangat baik dan mengelola keausan ban dengan sangat baik,” kata Criville.
Pria Spanyol itu bahkan tak ragu-ragu menyebut Bastianini adalah salah satu pembalap terkuat di MotoGP saat ini.
“Saya pikir dia sekarang adalah pembalap terkuat di MotoGP,” ucap Criville.
Baca Juga: Dear MotoGP, Valentino Rossi Tidak Senang Nomor 46 Dipensiunkan
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Paddock-GP.com |
Komentar