Sayangnya duel tersebut gagal terwujud lantaran pembatasan perjalanan akibat COVID-19 yang dialami Nurmagomedov untuk terbang ke Amerika Serikat.
"Pasti, itu mungkin. Sekarang, ini seperti pertarungan legacy bagi Islam," kata Nurmagomedov, dilansir BolaSport.com dari TMZ.
"Mengapa saya ingin dia melawan Charles Oliveira? Karena dia mempunyai 11 kemenangan beruntun dan UFC tidak pernah membuat duel semacam ini."
"11 kemenangan beruntun vs 10 kemenangan beruntun."
"Dulu seharusnya saya melawan Tony Ferguson. Oke, tetapi itu tidak pernah terjadi."
"Sekarang kita mempunyai Islam vs Charles. Biarkan mereka bertarung," tambahnya.
Nurmagomedov yang memiliki rekor 29-0 memercayai bahwa Makhachev dapat mengalahkan Oliveira.
Adapun petarung berjuluk The Eagle itu juga yakin Makhachev mempunyai potensi menjadi petarung terbaik di kelas ringan UFC.
"Jika Islam mengalahkan Charles dan kemudian mengalahkan darah baru seperti dari generasi muda, kami mempunyai banyak petarung muda di kelas ringan," ungkap Nurmagomedov.
"Misalnya Beneil Dariush. Islam mengalahkan Charles lalu Islam menumbangkan tiga petarung lagi, maka dia bisa menjadi petarung kelas ringan terhebat yang pernah ada."
"Dia mempunyai potensi itu. Dia baru berusia 30 tahun, tetapi UFC harus memberinya kesempatan," tambahnya.
Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Buka Suara Usai Oliveira Cekik Gaethje pada UFC 274
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | tmz.com |
Komentar