BOLASPORT.COM - Kawasaki tidak berniat untuk menggantikan posisi Suzuki di MotoGP. Manajer Team Kawasaki Racing Team (KRT), Guim Roda, mengungkapkan alasan enggan menurunkan tim balapnya di ajang balap motor bergengsi di dunia itu.
Setelah Suzuki memastikan akan meninggalkan MotoGP, Dorna Sport selaku pihak promotor langsung bergerak cepat untuk mengisi lubang yang ditinggalkan.
Sejumlah tim independen telah mengajukan diri untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Suzuki.
Akan tetapi tampaknya Dorna Sport masih berkeinginan mencari tim pabrikan sebagai pengganti tim asal Jepang tersebut.
Gasgas yang merupakan anak perusahaan KTM menjadi salah satu opsi menambal kekosongan yang ditinggalkan oleh Suzuki.
Selain itu, Kawasaki juga dimunculkan kembali sebagai opsi sempurna dari Suzuki lantaran pernah membentuk tim di MotoGP.
Kawasaki mempunyai rekam jejak berlomba di MotoGP, tetapi memutuskan untuk mengundurkan diri pada 2009 karena alasan finansial.
Kawasaki saat ini menurunkan tim di WSBK dan tercatat berprestasi melalui pembalapnya, Jonathan Rea.
Baca Juga: Realistis Saja, Alex Rins Legawa Jika Harus Gabung Tim Satelit MotoGP
Melihat ketangguhan Jonathan Rea di WSBK tentunya penggemar menginginkan Kawasaki juga menjajal berlomba di ajang Grand Prix.
Akan tetapi, Kawasaki tampaknya tidak menginginkan menurunkan tim di MotoGP. Ini dijelaskan oleh Guim Roda selaku KRT Team Manager.
"Mengenai permasalahan Suzuki, setiap perusahaan mempunyai strategi mereka sendiri dan tidak tepat bagi saya untuk memberikan pendapat tentang strategi mereka karena saya tidak tahu semua fakta," kata Guim Roda, dilansir BolaSport.com dari Crash.
"Memang benar selama bertahun-tahun, kehidupan berubah dan dunia berkembang, sehingga bisnis dan perusahaan perlu beradaptasi."
"Dalam setiap keputusan selalu ada poin baik dan buruk, tetapi seperti yang saya katakan, ini adalah bisnis Suzuki dan bukan milik kami."
"Saya yakin Suzuki dan Dorna akan menemukan solusi untuk mengatasi situasi ini, karena semua orang menyukai dunia balap ini," tambahnya.
Dari sudut pandang Kawasaki, mereka sengaja memutuskan untuk fokus pada WSBK karena sejumlah alasan.
Baca Juga: Alasan Menyentuh Joan Mir Inginkan Podium Lagi pada MotoGP Italia 2022
Alasan pertama tim yang berpusat di Minato, Tokyo, tersebut menuturkan WSBK dapat membantu mereka menjual berbagai unit motor.
"Brand value dari paparan media yang diwujudkan oleh WSBK sangat bagus dan itu menunjukkan kualitas Kawasaki dan cara kerja yang serius," tutur Roda.
"Di KRT, kami merasa dengan ini kami bisa membantu menjual banyak model tipe motor, bukan hanya Ninja saja."
"Sepeda motor adalah gairah dan melalui balap, kami tegaskan semangat ini. KRT mencoba membagikan ini kepada semua penggemar Kawasaki di dunia," katanya lagi.
Berbeda dengan MotoGP yang menggunakan prototipe balap dan tidak bisa diperjualbelikan, WSBK mempunyai regulasi lain.
WSBK merupakan ajang yang menggunakan motor yang diperjual-belikan kepada khalayak untuk balapan.
"Secara teknis di WSBK menggunakan model motor produksi massal, lebih logis untuk balapan dengan cara ini ketimbang membuat sasis, mesin, atau aerodinamika baru setiap tahun seperti di MotoGP," ungkap Roda.
"Untuk Kawasaki dan KRT lebih mudah mengelola sumber daya internal yang menghubungkan mereka dengan R&D dan produksi massal sepeda jalanan daripada mencoba membuat pertunjukkan balap dengan sepeda yang tidak dapat dibeli oleh pelanggan untuk digunakan di jalanan," lanjutnya.
Kawasaki sedang berjaya di WSBK melalui pembalapnya, Jonathan Rea.
Raihan positif dihasilkan pembalap 35 tahun itu secara beruntun dari 2015 sampai 2020 untuk menjadi juara dunia WSBK.
"Di KRT, kami mencoba yang terbaik di setiap balapan dan setiap tes untuk meningkatkan paket dan juga memberi energi kepada penggemar Kawasaki di seluruh dunia, apapun mesin yang mereka kendarai," ucap Roda.
"Saya percaya itulah semangat balap Kawasaki," lanjutnya.
Baca Juga: FIM Sebut Sudah Ada Tim yang Akan Gantikan Tempat Suzuki di MotoGP
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar