"Saya pikir ini akan menjadi final yang sangat menarik, bolak-balik, dengan dua tim yang tidak takut untuk menyerang dan mencoba untuk menyerang secara langsung," kata Adrian, dikutip BolaSport.com dari Marca.
"Penguasaan bola akan menjadi hal yang paling tidak penting."
"Ini akan menjadi seperti pertandingan tinju untuk melihat siapa yang melayangkan pukulan paling keras."
"Jika seseorang membuat kesalahan kecil, mereka akan membayar mahal untuk itu."
"Real Madrid, penuh dengan angka dan sejarah."
Baca Juga: Real Madrid Sudah Tiga Kali Lolos Dramatis, Percuma Kalau Gagal Juara Liga Champions
"Mereka adalah orang-orang yang memiliki lebih banyak trofi kejuaraan di Eropa."
"Lalu, kini dua tim terbaik saling berhadapan dan mereka dalam performa yang lebih baik, tetapi saya akan membiarkan tekanan jatuh pada mereka," ujar Adrian menambahkan.
Final Liga Champions di Paris seolah menjadi partai ulangan final empat tahun lalu ketika Liverpool harus takluk 1-3 dari Real Madrid di Kyiv.
Jika ditilik dari kepemilikan trofi, Real Madrid unggul atas Liverpool.
El Real sudah menggondol Si Kuping Besar sebanyak 13 buah, sementara The Reds baru mengumpulkan 6 biji.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Marca |
Komentar