"Penting untuk bisa mendapatkan poin bagi kejuaraan pada balapan ini, tetapi saya tidak merasakan tekanan lebih besar," ujar Bagnaia selepas lomba, dilansir dari GPOne.
"Tekanan itu selalu ada, kami memiliki pekerjaan di mana kami harus hidup dalam tekanan. Akan tetapi ketika Anda terlena, kesalahan bisa terjadi."
"Cara terbaik adalah memulainya kembali dan tidak memikirkan masalah yang dihadapi. Pikirkan saja hal-hal yang Anda sukai dan saya sangat menikmati akhir pekan ini."
"Tidak selamanya mudah memang karena terkadang Anda bisa marah seperti saya kemarin setelah kualifikasi."
"Akan tetapi Anda harus selalu berpikir positif, kesalahan bisa terjadi," imbuhnya.
Bagnaia hampir tampil tanpa cela pada balapan kemarin.
Tercecer di posisi kesembilan karena start yang buruk, Bagnaia secara perlahan memperbaiki posisinya di mana lintasan lurus sepanjang 1,1 kilometer dan tikungan sesudahnya menjadi spot menyalip favoritnya.
Lebih dahulu merebut posisi pertama menjadi keuntungan bagi Bagnaia semenjak rival terdekatnya, Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha), yang mampu menyaingi ritmenya.
Quartararo sudah tertinggal terlalu jauh dari Bagnaia ketika merebut posisi kedua.
Baca Juga: Dua Puluh Melawan Dua, Yamaha Melawan Dunia pada MotoGP 2023
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar