Pada final Piala FA, Liverpool catatkan 17 tendangan dengan hanya dua yang mengarah ke gawang.
Sementara di final Liga Champions, dari 24 percobaan, 9 peluang matang dimentahkan oleh Thibaut Courtois yang menjaga gawang Real Madrid.
Baca Juga: Secara Taktik, Paulo Dybala Tak akan Cocok Bermain di AS Roma
Hal inilah yang menjadi pertanyaan apa arti mentalitas monster sesungguhnya yang digaungkan oleh Liverpool di musim ini.
Kegagalan mencetak gol di laga penting membuat ungkapan tersebut seakan tidak relevan dan usang bagi publik.
Apabila dilihat lebih jauh lagi, selama menangani Liverpool sejak 2015, Klopp telah mengantarkan ke final sebanyak 11 kali.
Dalam 11 laga final tersebut, Liverpool hanya mencetak 10 gol dan enam laga final harus ditentukan melalui adu penalti.
Satu-satunya laga final yang dimenangkan Liverpool dalam waktu normal adalah final Liga Champions 2018-2019 saat melawan Tottenham Hotspur.
Jurgen Klopp might be questioning Liverpool 'mentality monsters' for the first time.@TheoSquiresECHO✍️ #LFC https://t.co/auyz2eCxv4
— Liverpool FC News (@LivEchoLFC) May 30, 2022
Dengan rumor kencangnya para pemain depan yang keluar, Juergen Klopp harus benar-benar memikirkan langkah tepat untuk menggantinya.
Divock Origi sudah dipastikan akan bergabung bersama AC Milan setelah menghabiskan 8 tahun di Anfield.
Sadio Mane santer dikabarkan ingin mencari tantangan baru setelah menuai kesuksesan di Liverpool.
Sadio Mane tengah dikaitkan dengan Bayern Muenchen menjadi klub paling potensial sebagai destinasi terbaru.
Mohamed Salah dan Roberto Firmino juga belum bisa dipastikan bertahan dengan tinggal menyisakan satu tahun kontrak tersisa di Liverpool.
Liverpool jelas harus bergerak di bursa transfer musim panas 2022 untuk mengamankan beberapa nama pemain depan.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Liverpoolecho.co.uk |