BOLASPORT.COM - Presiden UFC, Dana White, menilai bisnis olahraga tinju mempunyai masalah. Akan tetapi, dia tidak berencana untuk membenahinya.
Dana White telah menjelma sebagai salah satu sosok terkenal sebagai promotor olahraga MMA.
Pada tahun 2019, Dana White memiliki tujuan untuk merintis Zuffa Boxing sebagai cara restrukturisasi model bisnis tinju.
Akan tetapi, sosok berkepala plontos itu mengurungkan niatnya untuk berkecimpung di dunia bisnis olahraga adu jotos.
"Setiap kali saya mencoba berpikir untuk melakukan sesuatu dengan tinju, saya bertanya pada diri sendiri 'Mengapa saya ingin melakukan ini?'," kata White di Blockasset's Block Party.
"Anda tahu apa yang saya maksud? Mengapa saya bahkan ingin menyelam ke dalam mimpi buruk ini?," katanya seperti dilansir BolaSport.com dari MMA Junkie.
Ada sejumlah perbedaan cara White dalam menangani UFC yang mempunyai produk olahraga MMA dengan cara promotor tinju menjalankan pertunjukkan tinju.
Perbedaan mendasar tertuju pada bayaran yang diterima petarung di UFC dengan sejumlah petinju.
Baca Juga: Punya Obsesi Hancurkan Wajah, Jorge Masvidal Ragu Conor McGregor Berani Berduel
Biasanya, petinju sering kali mendapat gaji lebih besar, sedangkan petarung UFC sering mengeluhkan tentang bayaran yang diterima.
Perbedaan lainnya adalah petinju terkadang mempunyai kendali atas kariernya sendiri untuk memilih lawan asalkan disetujui promotor masing-masing.
Sebaliknya soal lawan di UFC, promotor mempunyai kendali penuh untuk memuluskan sebuah pertarungan.
Saat ini banyak petarung UFC ingin terlibat dalam sebuah pertarungan tinju.
Tren ini mendadak booming setelah Conor McGregor yang merupakan bintang UFC mendapat kesempatan melawan petinju kondang, Floyd Mayweather Jr pada 2017.
Kendati menelan kekalahan, Conor McGregor saat itu sukses mendapatkan bayaran terbesar di dalam kariernya.
Momen yang dialami sosok berjuluk The Notorious itu sontak membuat iri sejumlah petarung UFC untuk mengikuti jejaknya masuk ke arena segi empat.
Baca Juga: Conor McGregor Siap Komitmen Guncang UFC Lagi meski Dambakan Tinju
Misalnya saat ini Kamaru Usman selaku juara kelas welter UFC ingin mendapat kesempatan melawan Canelo Alvarez.
Selain itu, Francis Ngannou juga ingin bisa merasakan melawan Tyson Fury untuk duel di atas ring.
Sayangnya keinginan Kamaru Usman dan Francis Ngannou ini menemui penolakan White.
Membuat sebuah pertarungan crossover atau lintas disiplin kini tidak diminati White lagi.
"Itulah mengapa saya tidak benar-benar melakukan apa pun (untuk tinju)," ucap White.
"Ini adalah bisnis yang rusak, yang merupakan mimpi buruk sejati untuk dicoba diperbaiki," lanjutnya.
Salah satu cara bagi petarung UFC yang ingin mendapat kesempatan bertinju adalah keluar dari UFC.
Ini bisa dilihat sejumlah mantan petarung UFC yang kini menjadi petinju seperti Anderson Silva dan Tyron Woodley.
Baca Juga: Karena Hal ini, Khabib Nurmagomedov Ragukan Charles Oliveira Jadi Jagoan Kelas Ringan
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | mmajunkie.com |
Komentar