BOLASPORT.COM - Klub-klub Liga 1 musim depan alami demam pemain asal Jepang usai banyaknya pemain asal negeri sakura yang mendarat di Indonesia.
Sebenarnya Jepang bukanlah negara asing bagi klub-klub Liga Indonesia sejak dibukanya kebijakan slot pemain asing asal Asia pada era 2000-an.
Nama-nama seperti Kenji Adachihara, Taka Uchida, Kei Hirose, Kunihiro Yamashita, Tomoyuki Sakai pernah mewarnai belantika kompetisi sepak bola Indonesia meski dalam waktu singkat.
Namun pemain asal Jepang ini terhitung tidak pernah mendominasi arus pemain asing di Indonesia.
Jangankan Brasil, jumlah pemain Jepang (4) di Liga 1 musim 2021-22 masih kalah dengan Korea Selatan (5).
Sampai musim lalu, klub-klub Liga 1 lebih memilih jasa pemain asal Korea Selatan untuk mengisi slot pemain Asia.
Jumlahnya pun beda bak bumi dan langit, Korea Selatan (39) punya dua kali lipat jumlah pemain Jepang (18).
Namun, peruntungan ini seketika berubah 180 derajat dari musim sebelumnya.
Per 3 Juni 2022 saja, jumlah pemain Jepang sudah meningkat dua kali lipat dari jumlah musim lalu.
Tercatat delapan pemain asal Jepang yang membela klub-klub Liga 1 Indonesia musim depan.
Jumlah ini bisa meningkat, mengingat banyak klub yang belum memenuhi kuota pemain asingnya sampai tulisan ini dibuat.
Bisa dikatakan, ada faktor penampilan cemeralang Taisei Marukawa pada musim lalu yang jadi pemicu demam tersebut.
Baca Juga: Pemain Berlabel Timnas Indonesia Milik Persija Siap Lawan Sabah FC
Taisei Marukawa jadi pemain Jepang pertama yang meraih penghargaan Pemain Terbaik Liga Indonesia.
Penampilan cemerlangnya yang mencatat double digit memicu klub-klub asal Indonesia berburu pemain asal Jepang.
Hal lain yang jadi faktor membanjirnya para pemain Jepang di Liga Indonesia adalah skill individu di atas rata-rata.
Selain itu, attitude para pemain Jepang juga sesuai dengan budaya Indonesia yang menjunjung tinggi nilai kesopanan.
Pada musim ini, delapan pemain asal Jepang itu adalah Taisei Marukawa (PSIS Semarang), Kei Hirose (Borneo FC Samarinda), Renshi Yamaguchi (Arema FC), Sho Yamamoto (Persebaya Surabaya), Kodai Lida (RANS Nusantara FC), Ryota Noma (Barito Putera), Katsuyoshi Kimishima (Bhayangkara FC), dan Nagasawa Ryosuke (Persikabo 1973).
Berikut adalah profil singkat kedelapan pemain tersebut.
1. Nagasawa Ryosuke
Pemain 23 tahun punya status mentereng dibanding para pemain Jepang lainnya di Liga 1 musim depan.
Pasalnya Ryosuke pernah membela Timnas U-17 Jepang pada 2015 lalu.
Namun sayang alumnus klub elit J.League, Vissel Kobe itu harus berpetualang ke sejumlah negara hingga akhirnya terdampar di Nedjilmurec DP pada Liga Kasta keempat Kroasia sebelum bergabung ke Persikabo 1973.
Namun kompetisi Asia Tenggara bukanlah barang baru bagi Ryosuke, mengingat dirinya pernah membela Albirex Niigata Singapura dan Phuket City di Liga Thailand.
Kini, Nagasawa Ryosuke akan membela Persikabo 1973.
Renshi Yamaguchi merupakan raja tekel Liga 1 musim lalu dengan catatan 71 tekel.
Skillnya memang tidak seistimewa Taisei Marukawa apalagi Nagasawa Ryosuke sekalipun, namun etos kerjanya di lapangan tengah mampu menutup seluruh serangan lawan.
Berbeda dengan Ryosuke, Renshi merupakan alumnus tim sepak bola kampus ternama di Jepang, Hosei University.
Namun karirnya berkutat di klub-klub Asia Tenggara setelah lulus sampai akhirnya mendarat di Arema FC sebagai andalan di lini tengah.
Pemain berposisi gelandang serang berusia 25 tahun punya profil bagus di Liga Indonesia sebagai pemain terbaik musim lalu saat membela Persebaya Surabaya dengan catatan 17 gol dan 10 asis.
Kemampuannya dalam menjaga bola dan visinya di lapangan memang diatas rata-rata pemain Liga 1 lainnnya.
Padahal jika melihat ke belakang, sebelum direkrut Persebaya Surabaya, dirinya sempat ditolak berbagai klub di Liga 1 dengan alasan postur tubuhnya yang terlalu kecil.
Selain itu, karirnya juga tidak bagus-bagus amat, mengingat dirinya jarang tampil bersama klub sebelumnya di Liga divisi kedua Malta.
Pencapaiannya inilah yang membuatnya dipinang oleh PSIS Semarang pada Liga 1 musim 2022-2023.
4. Sho Yamamoto
Persebaya tidak perlu kecil hati usai ditinggal Taisei Marukawa, pasalnya telah menemukan Sho Yamamoto yang punya karakter sama.
Yamamoto juga bisa memainkan seluruh posisi di sayap dan gelandang serang seperti yang biasa dilakukan Taisei Marukawa musim lalu.
Bahkan Yamamoto punya profil lebih baik dari Taisei, karena jadi pilihan utama di klub sebelumnya, FK Iskra di kasta teratas Liga Montenegro.
Dirinya berhasil mencatat 27 penampilan dan mencatat 3 gol dan 2 asis musim lalu.
5. Kodai Lida
Profilnya juga tak sementereng empat pemain lainnya, pasalnya hanya mengisi klub divisi kedua di Amerika Serikat, Oklahoma City.
Meski begitu, namanya jadi pilihan pertama di klub tersebut dan mencatat 22 penampilan musim lalu.
Pada paruh pertama, dirinya jadi pilihan utama di klub divisi pertama Liga Kanada, HFX Wanderers. Dirinya mencatat 1 gol dan 6 asis musim lalu.
Pemain ini juga setipe dengan Taisei Marukawa yang menguasai posisi sayap dan gelandang serang.
Kodai Lida akan membela RANS Nusantara FC di Liga 1.
6. Ryota Noma
Ryota merupakan pemain serba bisa di lini tengah dan mampu juga tampil sebagai pemain sayap kanan.
Pemain asal 30 tahun itu terakhir kali membela klub elit Liga Tajikistan, Istiqlol dan sempat tampil di Liga Champions Asia.
Pengalamannya sudah teruji, baik di level domestik dan Asia.
Pada musim lalu saja, dirinya sudah mencatatkan 25 kali penampilan, serta 4 gol dan 1 asis.
Ryota Noma akan berjuang bersama Barito Putera.
7. Kei Hirose
Kei Hirose sudah dikenal publik Indonesia jauh sebelum nama Taisei Marukawa meledak di Liga 1 musim lalu.
Dirinya jadi pemain andalan Persela Lamongan pada Liga 1 musim 2019 lalu, sebelum akhirnya hijrah ke klub elit Liga Malaysia, Johor Darul Takzim pada musim 2020.
Gagal bersinar di JDT, dirinya kembali ke Liga Indonesia pada paruh musim lalu dengan mendarat di Borneo FC Samarinda.
8. Katsuyoshi Kimishima
Pemain ini mirip dengan Ryota Noma yang mampu menguasai berbagai posisi di lini tengah dan sayap.
Sebelum ke Bhayangkara FC, dirinya berkelana di kompetisi sepak bola kasta kedua Amerika Serikat dan akhirnya ke Jonava yang tampil di Liga kasta tertinggi Lithuania.
Di Liga Lithuania, pemain berusia 23 tahun itu hanya tampil 3 kali dan tidak mencetak gol dan asis sama sekali buat timnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Transfermarkt |
Komentar