BOLASPORT.COM - Managing Director Yamaha, Lin Jarvis, menerima situasi pabrikannya musim depan yang hanya mengandalkan tim pabrikan. Sebab, gelar juara tetap paling penting bagi dia.
Situasi yang sedang dialami Yamaha pada MotoGP dari luar tidak terlihat baik-baik saja .
Musim ini hanya Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) yang mampu konsisten bersaing di posisi depan dengan catatan tiga hasil podium dengan satu kemenangan.
Sementara tiga pembalap Yamaha lainnya: Franco Morbidelli (Monster Energy Yamaha), Andrea Dovizioso, dan Darryn Binder (WithU Yamaha RNF) terseok-seok di belakang.
Hanya pada balapan MotoGP Indonesia ketika ada pembalap Yamaha selain Quartararo yang mampu finis di posisi 10 besar.
Tahun depan tidak terlihat lebih baik bagi pabrikan garpu tala karena mereka hanya menurunkan tim pabrikan saja.
Tim satelit WithU RNF menyeberang ke Aprilia musim depan. Tahun depan akan menjadi tahun pertama Yamaha tanpa tim satelit sejak 1999.
Padahal kehadiran tim satelit pada MotoGP kini dianggap penting untuk memberikan data ekstra dalam pengembangan motor.
Namun, Lin Jarvis tidak khawatir dengan situasi tidak biasa yang terjadi di Yamaha.
Baca Juga: MotoGP Catalunya 2022 - Rahasia Espagaro Bisa Kuat Saat Quartararo dan Bagnaia Lambat
Pria asal Inggris Raya tersebut mengingatkan bahwa Yamaha masih berstatus juara bertahan melalui Fabio Quartararo dan berada di jalur yang benar.
Quartararo sendiri masih menjadi pemuncak klasemen sementara.
"Pada akhirnya kami berada di sini untuk menang," ucap Jarvis dikutip Bolasport.com dari Sky Sport MotoGP.
"Jika satu pembalap yang menang, itu adalah situasi terbaik, lihat saja Marc Marquez bersama Honda."
"Lebih baik memiliki satu pembalap yang memenangkan kejuaraan daripada banyak pembalap yang tampil bagus tetapi tidak menang."
Kalimat Jarvis tersebut secara tidak langsung menyindir Ducati.
Ducati masih mengalami puasa gelar walau motor mereka mendapat label terbaik karena bisa membawa pembalap mereka mencetak kemenangan lomba.
Sejak musim 2018, Ducati selalu mendapatkan kemenangan dari dua pembalap mereka atau bahkan lebih seperti musim lalu.
Musim ini pun demikian, Ducati paling sering menang dengan 3 kemenangan dari Enea Bastianini (Gresini Racing) dan 2 kemenangan dari Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo).
Baca Juga: MotoGP Catalunya 2022 - Rahasia Espagaro Bisa Kuat Saat Quartararo dan Bagnaia Lambat
Namun, Ducati kurang beruntung ketika berbicara soal kejuaraan di mana pencapaian terbaik pembalap mereka sejak 2008 adalah runner-up.
Kesulitan Ducati masih tercermin pada musim ini ketika pembalap teratas Ducati hanya berada di peringkat tiga klasemen sementara.
Cuma memiliki tim pabrikan pada musim depan pada akhirnya dipandang sebagai sebuah peluang oleh Jarvis.
Pasalnya, Yamaha dia bisa fokus dengan pembalap utama mereka.
Pabrikan asal Iwata, Jepang, tersebut bisa percaya diri setelah mengamankan jasa Quartararo sampai musim 2024.
Quartararo, yang disebut Jarvis sebagai pembalap terbaik saat ini, akan kembali berbagi garasi dengan Franco Morbidelli.
"Bagi kami mempertahankan Fabio adalah keputusan yang logis, kami ingin memperbarui kontrak Fabio," ucap Jarvis.
"Dia sudah bersama kami selama satu setengah tahun dan langsung memenangkan gelar juara dunia. Itu adalah keputusan kami."
"Dia kecewa pada awal musim ini, kami tidak bisa memberinya mesin yang lebih bertenaga. Hal terpenting adalah meyakinkannya tentang komitmen kami pada masa mendatang.
Baca Juga: MotoGP Catalunya 2022 - Francesco Bagnaia Kecam Kondisi Aspal yang Buruk
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Sky Sports |
Komentar