"Harapan kita ingin secepatnya naik kelas dan mau bersaing di kelas atas," tutur Zacha.
Senada dengan Zacha/Bela, pemain tunggal putra Christian Adinata pun ingin cepat menyusul seniornya di level atas.
"Saya berharap semoga saya bisa terus konsisten dan cepat menyusul senior-senior saya yang di atas," kata Christian.
Peringkat Christian masih berada di luar peringkat 100 besar, tepatnya 156.
Pada Italia International yang merupakan turnamen kelas tiga BWF pun Christian harus berjuang dari babak kualifikasi.
Namun, Christian mampu menunjukkan kualitas. Di semifinal dia mengalahkan seniornya di pelatnas, Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay.
"Puji Tuhan, rasanya senang sekali apalagi ini gelar internasional senior pertama saya. Dan yang lebih berkesan saya harus berangkat dari kualifikasi tapi bisa keluar sebagai juara," katanya.
"Pertandingan di sini cukup melelahkan dan menguras banyak tenaga, apalagi jadwalnya yang berdekatan dan tidak punya waktu yang cukup untuk recovery. Tapi puji Tuhan saya bisa melewatinya dengan sangat baik."
"Rasanya semua pertandingan terasa sulit karena persaingan di Tunggal Putra sekarang semakin ketat dan tidak mudah. Yang lebih siap dia yang akan memenangkan pertandingan."
Baca Juga: Kandaskan Wakil Thailand, Zacha/Bela Rengkuh Gelar Italian International 2022
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar