Pada situasinya saat ini, Bagnaia mencoba untuk berpikir positif mampu mengembalikan keadaan dengan Quartararo.
Pikiran positif itu muncul pada musim lalu. Bagnaia pernah mempunyai gap 70 poin dengan Quartararo untuk perebutan gelar juara MotoGP 2021.
Pembalap didikan Valentino Rossi itu kemudian menyelesaikan MotoGP 2021 dengan selisih 26 poin untuk menduduki posisi kedua di bawah Quartararo.
"Ini akan sulit, tetapi yang hebat akan terus berjuang, saya akan mencoba sampai matematika mengatakan mustahil," kata Bagnaia, dilansir BolaSport.com dari GPone.
"Tahun lalu saya mempunyai tekad untuk memulihkan 70 poin dalam 5 balapan, tahun ini saya mempunyai lebih banyak grand prix, mungkin saya akan berhasil," tambahnya.
Selain Quartararo, Bagnaia juga menanggap Aleix Espargaro bakal menjadi pesaing kuat pada MotoGP 2022.
Baca Juga: Rins dan Bagnaia Lega Nakagami Baik-baik Saja, tapi Hukum Harus Ditegakkan
Aleix Espargaro saat ini menjelma sebagai penantang gelar MotoGP 2022 usai menempati posisi kedua klasemen dengan selisih 22 poin dari Quartararo.
"Fabio dan Yamaha dalam kondisi yang sangat baik. Ini adalah kombinasi sangat hebat, lalu Aleix, Fabio, dan saya adalah sosok yang mampu memaksimalkan motor masing-masing." tutur Bagnaia.
"Ini akan menjadi pertarungan bagus, tetapi mempunyai selisih 66 poin tentu tidak mudah. Saya ingin memangkas di Sachsenring dan Assen," ucap Bagnaia.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar