Sebab, mereka menganggu dan mencampurtangani tugas Kim Pan-gon sebagai pelatih kepala timnas Malaysia.
B. Sathianathan berpesan agar Pan Gon tidak mengikuti atau khawatir dengan kritik yang dibuat oleh netizen di media sosial.
Dia menyebut tugas pelatih kepala tim nasional sepak bola sebagai posisi tersulit di Malaysia setelah Perdana Menteri.
“Ada dua posisi di negara kita yang sangat sulit, Perdana Menteri dan pelatih kepala skuat nasional. Ini adalah posisi yang selalu dikritik habis-habisan," ucapnya dikutip dari bharian.com.my.
“Ada yang tidak suka keputusan apapun dan ada yang suka, makanya kita harus mengikuti satu orang saja. Kalau kita ingin mengikuti banyak orang, di negara kita harus ada 11 Perdana Menteri."
“Tapi sekarang kita harus mengikuti keputusan Pan Gon, kalau kita mau mengikuti keinginan semua netizen, kita harus mati. Ya memang (pekerjaan Pan Gon terganggu), ini normal sekarang ketika ada netizen yang bisa berkomentar di media sosial."
Baca Juga: Indonesia Kembali Kedatangan Pemain Jepang, Kali Ini Gabung PSM Makassar
"Saran saya, jangan ikuti, itu saja. Memang benar bahwa di mana-mana hal ini terjadi, tetapi di sini saya melihatnya terlalu berlebihan. Orang-orang harus baik pada nilai pelatih, maka itu adalah tim kami sendiri," imbuhnya.
Padahal, netizen dan pendukung yang awalnya meminta agar tidak ada pihak yang mengganggu tugas atau keputusan Pan Gon setelah dirinya diumumkan sebagai pelatih baru Harimau Malaya, awal tahun ini.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Bharian.com.my |
Komentar