"Saya mengalami periode sulit karena dalam setahun saya berubah dari bisa menyalip Alex Rins (Suzuki) di lintasan lurus menjadi sebaliknya."
Perasaan negatif dalam diri Quartararo baru berubah setelah balapan seri keempat MotoGP Americas di Sirkuit Americas, Austin, Amerika Serikat.
Quartararo memang cuma finis ketujuh, tetapi pertarungan dengan Marc Marquez (Repsol Honda) untuk posisi keenam memberinya "hidayah".
"Sejak Austin, saya menerima apa yang saya miliki, bahwa motornya kurang kencang dan tidak meningkat," tutur Quartararo.
"Saya mulai menginginkan hasil terbaik dengan apa yang saya miliki. Di Austin saya finis ketujuh, berduel dengan Marc dan itu sudah merupakan hasil bagus bagi saya."
"Kemudian kemenangan datang di Portimao."
"Saat itu saya berkata pada diri sendiri untuk berhenti berbicara tentang top speed dan fokus pada apa yang harus dilakukan."
"Saya harus melaju secepat mungkin, dan kemudian kami akan melihat seberapa jauh kami bisa melangkah," tambahnya.
Quartararo membeberkan bahwa dia masih menggunakan jasa psikolog untuk menghilangkan pikiran negatif yang justru menghambatnya.
Baca Juga: MotoGP 2022 Tak Sesuai Skenario, Ducati Tetap Yakin Mampu Kejar Yamaha
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar