Meski sempat mengejar, Rinov/Pitha tak mampu membendung pasangan Korea Selatan yang melesat mengamankan gim kedua.
Hasil lalu menjadi sorotan sang pelatih yakni Nova Widianto. Menurut dia, anah asuhnya itu memiliki kekurangan dari segi teknik dan tenaga.
"Kalau dari segi teknik, saya rasa kalau individu tinggal di Mentari aja," kata Nova usai pertandingan.
"Kalau dia bisa lebih bagus defense sama servisnya, saya rasa secara teknik tidak kalah. Sama masalah power, yang keliatan Rinov, itu karena waktu kita unggul di angin itu, kalau pemain luar bisa memanfaatkan."
"Tetapi, ini malah tidak ada keuntungannya pas menang angin karena powernya pas-pasan."
"Rinov sebenarnya terbilang pemain yang cukup komplet. Cuma powernya aja, servis & defense rapi. Kalau Mentari banyak ya, dari servis & defensenya."
Nova melanjutkan bahwa pasangan Korea Selatan yang bangkit pasca jeda gim pertama membuat Rinov/Pitha panik dan menjadikan pola permainan berantakan.
Selain itu, persiapan dari Rinov/Pitha mulai dari pemenuhan gizi dan latihan diminta Nova harus segera diperbaiki agar bisa menjadi pemain papan atas.
"Tapi pas mulai lawan tidak mati, kita dikejar panik. Mentari berapa kali ditembak, mati. Dia harus bisa mengimbangi ceweknya," ujar Nova.
"Kalau Rinov power harus ditingkatin karena sebenernya dia udah termasuk komplet. Karena pemain sekarang powernya gila-gila."
"Power kan bukan cuma dari latihan teknik saja, tapi di gym juga masih harus bagus. Harus dari kesadaran mereka dulu, (pola) makannya juga, mereka menyepelekan itu."
"Jadi kalau mau ke atas ya pola pikirnya harus lebih dewasa lagi. Tidak semua dari latihan doang, dari makan fisik dan lain-lain," tutur Nova.
Baca Juga: Indonesia Open 2022 - Kesabaran Jadi Kunci Sukses Anthony Ginting Menangi Perang Saudara
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar