Penyelenggaraan turnamen berbau ekshibisi dan sarat kepentingan bisnis dinilai akan makin menyusahkan pemain di tengah agenda kompetisi yang padat.
Imbasnya, masa rehat atau persiapan pemain menyambut musim baru akan kembali tereduksi.
"Badan sepak bola Eropa hanya mengurusi isi kantong tanpa memikirkan kesehatan pemain," begitu bunyi pernyataan UNFP, dikutip BolaSport.com dari Daily Mail.
"Itu adalah ide yang muncul dalam bidding, tetapi belum ada yang dipastikan," jawab UEFA ketika dikontak pihak AFP terkait wacana tersebut.
Sebelumnya, Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, juga mengungkapkan ide perubahan format untuk Piala Super Eropa.
Ajang tersebut rencananya akan menjadi turnamen mini berisi empat tim pula, alih-alih dua klub saja yang selama ini berlaku dengan mempertemukan juara Liga Champions dan Liga Europa.
Untuk tahun ini, Piala Super Eropa masih akan diikuti dua tim dengan Real Madrid bertemu Eintracht Frankfurt di Helsinki (10/8/2022).
"Itu sebuah kemungkinan, tentu saja. Siapa yang akan bermain, kami belum bisa mengatakannya secara pasti," kata Ceferin.
Baca Juga: Kacau Jelang Final Liga Champions, Suporter Panjat Pagar, Kick-off Liverpool Vs Real Madrid Ditunda
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Dailymail.co.uk, Lequipe.fr |
Komentar