"Kami memperketat akses masuk terutama bagi mereka yang menggunakan ID card maupun tiket palsu," lanjut Budi.
Ia mengatakan, oknum-oknum tersebut menggunakan akses untuk menonton di tempat istimewa atau VIP.
Budi mengatakan, kasus tersebut juga akan mereka sampaikan ke manajemen Persib dan para pimpinan komunitas untuk mengomunikasikan pada para anggotanya agar jangan pernah mencoba untuk menduplikasi atau menggandakan ID palsu, apalagi sampai membuat dan menyebar tiket palsu.
"Kami enggak tahu bagaimana awalnya. Bahkan, luar biasanya, masih ada yang menggunakan ID Piala Presiden 2015," katanya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Tribun Jabar |
Komentar