Dengan gaji yang sebesar itu, sedikit klub yang mampu membayar Neymar dengan harga yang sama seperti di PSG jika sang pemain pergi.
Setelah Kylian Mbappe menandatangani kontrak baru bersama PSG yang berdurasi sampai 2025, UEFA meminta kejelasan perihal neraca tim yang menunjukan kerugian sebesar 224 juta euro (sekitar Rp3,4 triliun).
Baca Juga: Frenkie de Jong Jangan Kaget, Man United Beda dengan Barcelona
Dengan adanya kerugian yang sangat besar itu, membuat juara Liga Prancis musim lalu tersebut mulai melakukan pembenahan terutama persoalan gaji pemain.
Menurut presiden Liga Spanyol, Javier Tebas, Les Parisiens memiliki pengeluaran anggaran untuk gaji sebesar 600 juta euro (sekitar Rp9,3 triliun) saat ini.
Angka yang membengkak tersebut tidak diimbangi oleh peningkatan persentase yang signifikan pada kontrak Mbappe.
Ini menjadi salah satu hal yang sedang diselidiki oleh pihak UEFA dengan PSG rawan terkena sanksi Financial Fair Play (FFP).
Di sisi lain, PSG akan lebih memprioritaskan penjualan Neymar daripada Lionel Messi.
Adapun Neymar sendiri masih memiliki kontrak bersama PSG hingga 2025.
Permasalahannya adalah siapakah klub yang bersedia menebus penyerang berusia 30 tahun tersebut pada musim panas 2022.
Baca Juga: Keputusan Salah, Man United Harusnya Tak Tunjuk Erik ten Hag Jadi Pelatih
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Marca.com |
Komentar