3. Garis pertahanan yang mudah terekspos
Para pemain bertahan Liverpool melaksanakan tugas hebat sepanjang musim 2021-2022 dengan hanya kebobolan 26 gol di Liga Inggris.
Virgil van Dijk dan Joel Matip adalah bek tengah yang kembali fit dan bermain apik sekembalinya dari cedera saat krisis menghantam klub pada musim 2019-2020.
Belum lagi Alisson Becker juga tampil apik di bawah mistar gawang dalam dua musim terakhir.
Permasalahannya adalah dua bek sayap, Andrew Robertson dan Trent Alexander-Arnold kerap terlambat mundur jika sudah membantu serangan.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Nostalgia dengan Mourinho, Mungkinkah Terwujud ?
Jika Liverpool terus menggunakan garis tinggi dalam pertahanan untuk musim yang akan datang, harus ada perlindungan yang cukup untuk bek sayap yang terlanjur maju.
Ibrahima Konate menjadi opsi terbaik sebagai pendamping Virgil van Dijk.
Dianugerahi postur badan besar dan tegap plus kecepatan, membuat Ibrahima Konate layak lebih banyak bermain reguler musim depan.
4. Pendekatan baru untuk menembus pertahanan lawan
Liverpool adalah salah satu tim yang memanfaatkan lebar lapangan di Premier League dalam membangun serangan.
Itu dibuktikan dengan aktifnya pemain sayap baik dari bek dan winger di sisi kiri dan kanan.
Mo Salah tercatat menjadi pengkreasi terbanyak bagi Liverpool dengan 14 assist di Liga Inggris musim lalu.
Terutama bek sayap, dua bek Liverpool, Trent Alexander-Arnold dan Andrew Robertson mencatakan masing-masing 12 dan 10 assist.
Baca Juga: Bak Orang Kasmaran, Stefano Pioli Ngaku Fan AC Milan dan Siap Pertahankan Scudetto
Jika TAA, Robertson, ataupun Kostas Tsimikas dimatikan, maka aliran serangan Liverpool dipastikan terputus.
Oleh karena itu, taktik cadangan terutama pelapis TAA perlu dipikirkan oleh Klopp.
Kabar baiknya, Liverpool telah mengamankan jasa bek Aberdeen berusia 18 tahun, Calvin Ramsay, yang diproyeksikan sebagai bek kanan.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Premier League, sportkeeda.com, Transfermarkt.com |
Komentar