Pasalnya balapan akan digelar dalam 30 lap, sehingga selain fisik juga diperlukan strategi dalam mengelola ban.
Akan sangat berbahaya ketika seorang pembalap tidak mampu memanajemen banya dengan baik.
Jika boleh meminta mungkin semua pembalap akan meminta untuk jumlah lapnya dikurangi.
"Saya pikir semua pembalap setuju jika kami mengurangi jumlah lapnya," kata Bagnaia sambil tertawa dikutip Bolasport.com dari Speedweek.
"Ini tidak akan menjadi balapan yang mudah."
Pecco menjelaskan bahwa pemilihan ban menjadi penting dan masing-masing ban memiliki kelebihan dan keuntungan tersendiri.
"Kami harus memilih dari dua komponn ban, satu ban memiliki potensi lebih tetapi degradasinya lebih tinggi," kata Bagnaia.
"Yang lainnya kurang potensial, tetapi tingkat keausannya lebih kecil, keputusan yang sangat sulit," merujuk pada pilihan ban belakang sedang atau keras.
Akan sangat sulit bagi para pembalap MotoGP untuk menggeber motornya dari awal sampai akhir balapan dengan 30 lap.
"Secara umum, sulit untuk memacu kecepatan yang sangat kuat dalam kondisi seperti ini karena Anda dengan cepat merusak ban belakang," ucap Bagnaia.
Terkait dengan siapa pembalap yang diwaspadainya di balapan nanti, Bagnaia menyebutkan tga nama utama yaitu Fabio Quartararo (Yamaha), Johann Zarco (Ducati), dan Aleix Espargaro (Aprilia).
Baca Juga: Cedera Cukup Serius, Alex Rins Terancam Absen Balapan MotoGP Jerman 2022
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar