BOLASPORT.COM - Presiden Real Madrid, Florentino Perez, nampaknya masih baper dengan kegagalan transfer Kylian Mbappe. Pasalnya, Perez sempat menyindir Mbappe saat bertemu dengan fan Los Blancos.
Pertemuan antara Florentino Perez dan fan Real Madrid itu terjadi di sebuah tempat parkir di dalam gedung.
Seorang pria bertato dan mengenakan topi pun mendekati Perez.
Pria tersebut ingin meminta tanda tangan Perez pada foto presiden Real Madrid tersebut yang dia miliki.
Saat sedang meminta tanda tangan, si pria sempat mengatakan kepada Perez untuk tidak memboyong penyerang Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe.
"Florentino, jangan bawa Mbappe ke Madrid," ucap pria tersebut.
Perez pun menjawab kalau Mbappe adalah sosok pria yang malang.
Baca Juga: Mantan Petinggi PSG Tak Akui Kehilangan Pekerjaan karena Mbappe
Pria berusia 75 tahun itu juga mengatakan kalau Mbappe akan kecewa telah menolak Real Madrid.
"Anak yang malang, Mbappe pasti sudah kecewa," ucap Perez secara singkat seperti dikutip BolaSport.com dari Marca.
Perez sepertinya masih sedikit terbawa perasaan dengan kegagalan Real Madrid memboyong Mbappe.
Pasalnya, Real Madrid hanya tinggal selangkah lagi mendapatkan tanda tangan Mbappe pada musim panas 2022.
Bahkan, penyerang asal Prancis itu sudah menyatakan dirinya sangat tertarik untuk bisa bergabung dengan Los Blancos.
Mbappe juga sempat mengaku kecewa karena gagal pindah ke Santiago Bernabeu pada musim panas 2021.
Namun, hanya dalam waktu 15 hari, Mbappe berubah pikiran dan memilih bertahan di PSG hingga 2025.
Baca Juga: Gagal Datangkan Haaland dan Mbappe, Presiden Real Madrid Tetap Bahagia
Terkait keputusan Mbappe, banyak fan dan pemain Real Madrid yang kecewa karena merasa dikhianati.
Kendati demikian, Florentino Perez bisa memahami keputusan Mbappe yang memilih bertahan di PSG.
Perez menyebut kalau Mbappe mendapatkan tekanan politik dan ekonomi yang sangat besar dari PSG dan presiden Prancis.
"Dia tidak mengkhianati saya. Dia menyampaikan mimpinya untuk bermain di Real Madrid dan itu benar," ucap Perez.
"Agustus lalu, PSG tidak mau menjual. Kami menunggu satu tahun dan dia terus mengatakan hal yang sama. Kemudian situasi berubah karena tekanan politik dan faktor ekonomi."
"Dia melakukan apa yang menurutnya paling mudah. Dia berubah. Tidak perlu membahasnya lagi."
"Sebagai akibat dari tekanan, dia harus mengubah mimpinya. Dia masih sangat muda, tekanan itu memengaruhi kami semua, tetapi anak muda lebih merasakannya."
Baca Juga: Setelah Perpanjang Kontrak dengan PSG, Kylian Mbappe Kehilangan Jati Diri
"Tidak masuk akal bahwa Presiden Prancis memanggilnya, ini sangat memengaruhinya," tutur Perez melanjutkan.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Marca |
Komentar