Panitia pelaksana pun mendapatkan kritikan keras dari publik sepak bola tanah air akibat buruknya penyaringan suporter di stadion.
Anton Sanjoyo merupakan salah satu pihak yang turut menyoroti insiden buruk tersebut.
Sorotan pertama adalah soal suporter yang masih minim kesadaran untuk melakukan hal-hal yang benar.
Baca Juga: Penonton Laga Persib vs Persebaya Membludak, Ditaksir Capai 50 Ribu Orang
Menurut Anton, hal itu tak terlepas dari faktor kurangnya "pendidikan" suporter di Tanah Air.
"Memang suporter kita ini tidak pernah punya wahana untuk didik dalam tanda kutip kan," kata Anton dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.
"Kita tidak pernah punya kompetisi yang cukup dari level youth, remaja, sampai ke level senior yang tersebar ke daerah-daerah. Itu seharusnya yang bisa mendidik suporter."
"Kalau masuk ya harus pakai tiket, kalau kalah ya jangan marah, kalau kalah ya silakan merayakan sewajarnya. Nah itu kan tidak pernah terdidik di level-level itu."
"Tiba-tiba punya euforia luar biasa menonton pertandingan sekelas Persib di level Liga 1. Karena itulah kita selalu punya masalah dengan crowd dan kerumunan yang tidak pernah bisa terkontrol."
"Karena mereka tidak terdidik. Yang tidak bawa tiket dan tidak punya tiket memaksa masuk misalnya."
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar