"Tekanan yang kita hadapi adalah masalah: tanggung jawab, tekanan posisi, tuntutan," ujar Tite melanjutkan.
"Ketika saya menjadi pendukung, saya ingin tim menjadi yang terbaik. Itu yang menggerakkan kita."
"Tapi kesehatan mental itu penting. Saya memikirkan apa yang dikatakan Mandela bahwa keberanian adalah kemampuan menghadapi ketakutan."
"Dalam setiap keputusan yang dia buat, rasa takut hadir. Ketika saya membaca itu, saya melihat bahwa saya adalah warga negara yang normal."
"Saya memiliki ketakutan saya, mimpi buruk saya, merinding kecil saya. Takut tapi tidak takut; takut dan takut itu berbeda," kata Tite.
Baca Juga: Romelu Lukaku di Ambang Pintu Keluar, Chelsea Langsung Kejar Pemain yang Dikagumi Thomas Tuchel
????TITE:
“It is time to become champions.” pic.twitter.com/htnvxvpAPl
— Brasil Football ???????? (@BrasilEdition) June 19, 2022
Tite mengatakan bahwa memenangi piala dunia adalah hal yang ingin dilakukannya dan masa depannya sebagai pelatih Brasil akan ditentukan seusai gelaran piala dunia.
"Tentu. Jika Anda memenangkan Piala Dunia, Anda mendapatkan pasar terbuka. Kamu bisa memilih," ucap Tite melanjutkan.
"Saya tidak akan berbohong; ide saya jelas bukan untuk bekerja di Brasil."
"Saya ingin menghabiskan satu tahun bersama keluarga, mengambil cuti setahun, belajar, tidak memiliki tanggung jawab karena tanggung jawab terlalu besar."
"Jika sesuatu datang dari luar, itu akan terjadi. Sekarang saya memiliki tanggung jawab dan kegembiraan menjadi pelatih Seleção."
"Saya bahkan tidak akan berbicara dengan siapa pun saat ini," tutur Tite mengakhiri.
Brasil tergabung dalam Grup G pada edisi Piala Dunia 2022 bersama Kamerun, Serbia, dan Swiss.
Pertandingan perdana Brasil di Piala Dunia 2022 akan melawan Serbia pada Kamis (24/11/2022) malam waktu setempat atau Jumat dini hari WIB.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Theguardian.com |
Komentar