“Namun, sedikit yang tidak dilihat orang adalah budaya yang dia ciptakan. Sebelum Gareth menjadi manajer, tidak ada kebanggaan mengenakan seragam Inggris."
"Ada persaingan klub yang masuk dalam timnas Inggris."
“Dia mengubahnya tanpa bisa dikenali dan saya telah melihatnya sendiri. Saya telah bekerja di bisnis dan keterampilan Gareth, IQ-nya yang tinggi, akan membuatnya menjadi kepala eksekutif di bidang apa pun."
"Ketangguhan dan akuntabilitas itu. Tidak ada bahu yang miring (condong), dan itulah yang Anda inginkan dari seorang manajer Inggris," imbuh ketua FA wanita pertama itu.
Baca Juga: Kepindahan Romelu Lukaku ke Inter Milan adalah Keputusan Terbaik bagi Chelsea
Dia juga membahas keputusan tahun lalu oleh FA untuk memperpanjang kontrak Southgate hingga 2024.
"Jelas kami melakukan itu dengan diskusi dan pemikiran yang tepat. Fakta performa Inggris menurun tidak membuat kami secara otomatis mengatakan bahwa haruskah kami memberinya kontrak?" ujar Hewitt melanjutkan.
“Kami memiliki kepercayaan pada Gareth untuk semua alasan yang saya jelaskan dan saya pikir itu hal yang penting. Dan itu sangat penting untuk masuk ke turnamen terbesar."
"Reaksi Gareth, seperti dalam segala hal dengan percakapan semacam itu, adalah bahwa itu adalah pertanggungjawabannya, bahwa selalu ada sesuatu untuk dipelajari."
"Itulah mengapa bekerja dengan orang seperti itu menyegarkan karena keterbukaan untuk belajar itu sangat luar biasa dan sangat tidak biasa di bidang apa pun," tutur Hewitt mengakhiri.
Baca Juga: Ten Hag Dibikin Gigit Jari Lagi, Ajax Ogah Serahkan 2 Pemain ke Man United
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Marca.com |
Komentar