Apa yang diutarakan oleh eks asisten pelatih Chelsea tersebut tidaklah salah.
Sebagai contoh, Lukaku tercatat sukses menorehkan 64 gol dari 95 laga bersama Inter dalam dua musim perdananya.
Lalu, Lautaro yang mampu mengemas 74 gol dari 180 laga bersama Inter di semua ajang kompetitif.
Baca Juga: Tak Ada Jaminan Neymar Tetap di PSG Meski Kontraknya Diperpanjang hingga Juni 2027
Ditambah pengalaman Dybala yang bermain untuk Juventus dengan koleksi 115 gol dari 293 laga.
Statistik-statistik para pemain tadi tidak bisa untuk dilewatkan begitu saja.
Namun, pertahanan Inter juga terbilang kokoh di Liga Italia lantaran dalam tiga tahun terakhir tidak pernah kebobolan lebih dari 40 gol.
Musim lalu, I Nerazzurri hanya kebobolan 32 gol dalam semusim di Liga Italia, hanya kalah sebiji gol dari AC Milan dan Napol yang kebobolan 31 gol.
Lalu, di musim 2020-2021, gawang Inter hanya koyak 35 kali dari 38 laga dan menjadi yang terbaik di musim tersebut.
Mundur satu tahun lagi, jala Inter hanya berhasil diberondong 36 gol selama satu musim di Liga Italia.
Hebatnya, jumlah kebobolan yang tergolong minimalis tersebut hadir dengan memainkan skema tiga bek sejajar.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | La Gazzetta dello Sport, Football-italia.net |
Komentar