BOLASPORT.COM - Menurut Gianfranco Zola, kehadiran trio baru di lini depan Inter Milan baka serasi dan cocok meskipun peluang mengganggu keseimbangan tim begitu terbuka.
Eks pemain Chelsea dan Parma, Gianfranco Zola, turut menanggapi kabar mengenai perekrutan pemain depan di tubuh Inter Milan.
Inter Milan memang tengah gencar dalam berburu pemain baru di sektor penyerangan agar bersaing di Liga Italia musim depan.
Terbaru, Inter Milan sukses mengamankan kembali "Si Anak Hilang", Romelu Lukaku.
Romelu Lukaku kembali membela Inter Milan untuk musim 2022-2023 dengan status pinjaman selama semusim.
Chelsea sepakat untuk melepas Lukaku dengan biaya 8 juta euro plus bonus.
Peresmian dari penyerang asal Belgia tersebut dikabarkan akan dilakukan menjelang akhir pekan di minggu terakhir Juni 2022.
Baca Juga: Man United Tak Rekrut Antonio Conte, Patrice Evra Ngaku Masih Sakit Hati
Selain itu, I Nerazzurri juga tengah intens untuk mengamankan servis dari Paulo Dybala.
Paulo Dybala memang tengah dikaitkan dengan rival sekota AC Milan tersebut dalam sebulan terakhir.
Kontrak Dybala di Juventus yang berakhir pada akhir Juni 2022 membuatnya berstatus bebas transfer.
Meski masih dalam tahapan negosiasi, kepindahan La Joya, sapaan Dybala, diperkirakan bakal terjadi dalam waktu dekat.
Kehadiran dua penyerang tersebut diyakini bakal menambah kuat lini serang Inter.
Simone Inzaghi selaku allenatore Inter diprediksi bakal bermain lebih ofensif terlebih Lukaku dan Dybala bisa menemani Lautaro Martinez di depan.
Bukan tidak mungkin jika Lautaro Martinez, Dybala, dan Lukaku menghadirkan trio baru di lini serang Inter.
Baca Juga: Bukan Darwin Nunez, Sadio Mane Sebut Pemain Ini Bisa Gantikan Perannya di Liverpool
Kualitas luar biasa yang dihadirkan oleh ketiganya jelas bakal memberikan efek kejut yang menakutkan bagi lawan-lawan Inter di Liga Italia maupun Eropa.
Namun, kekhawatiran bahwa hal itu bisa memengaruhi keseimbangan tim juga tidak bisa dilepaskan.
Pasalnya, Inter arahan Simone Inzaghi memang sudah dikenal memainkan sepak bola yang dengan transisi cepat dari sisi sayap dan mengalirkan bola direct ke depan.
Mau tidak mau hal itu bisa membuat lini belakang mereka dengan mudah terekspos jika tidak siap untuk menerima serangan balik.
Namun, Zola, yang juga pernah bermain sebagai penyerang di Chelsea dan Italia, memiliki pendapat.
Zola mengatakan bahwa kualitas yang berbeda dari ketiga penyerang tadi bakal membuat ketiganya serasi dan cocok.
"Mereka adalah tiga striker top," kata Zola, dikutip BolaSport.com dari La Gazzetta dello Sport.
Baca Juga: 10 Saga Transfer Pemain Penuh Teka-teki di Musim Panas 2022, dari Lewandowski hingga Dembele
"Dybala sebagai trequartista dan dua lainnya di depan, mengapa tidak?"
"Mereka menjamin banyak kualitas di sektor menyerang, kemudian ini tentang melihat bagaimana Simone Inzaghi akan mengatur tim lainnya."
"Menemukan keseimbangan sangat penting untuk memastikan sisi pertahanan tidak menderita."
"Ini adalah pertaruhan, tetapi layak untuk dicoba," ujar Zola menambahkan.
Apa yang diutarakan oleh eks asisten pelatih Chelsea tersebut tidaklah salah.
Sebagai contoh, Lukaku tercatat sukses menorehkan 64 gol dari 95 laga bersama Inter dalam dua musim perdananya.
Lalu, Lautaro yang mampu mengemas 74 gol dari 180 laga bersama Inter di semua ajang kompetitif.
Baca Juga: Tak Ada Jaminan Neymar Tetap di PSG Meski Kontraknya Diperpanjang hingga Juni 2027
Ditambah pengalaman Dybala yang bermain untuk Juventus dengan koleksi 115 gol dari 293 laga.
Statistik-statistik para pemain tadi tidak bisa untuk dilewatkan begitu saja.
Namun, pertahanan Inter juga terbilang kokoh di Liga Italia lantaran dalam tiga tahun terakhir tidak pernah kebobolan lebih dari 40 gol.
Musim lalu, I Nerazzurri hanya kebobolan 32 gol dalam semusim di Liga Italia, hanya kalah sebiji gol dari AC Milan dan Napol yang kebobolan 31 gol.
Lalu, di musim 2020-2021, gawang Inter hanya koyak 35 kali dari 38 laga dan menjadi yang terbaik di musim tersebut.
Mundur satu tahun lagi, jala Inter hanya berhasil diberondong 36 gol selama satu musim di Liga Italia.
Hebatnya, jumlah kebobolan yang tergolong minimalis tersebut hadir dengan memainkan skema tiga bek sejajar.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | La Gazzetta dello Sport, Football-italia.net |
Komentar