Sebab dalam tatanan regulasi olahraga internasional, tak hanya atlet yang akan dirugikan, tetapi juga negara itu sendiri karena menghadapi larangan bertanding.
Tak lupa, Okto juga mengajak federasi cabang olahraga nasional yang masih berselisih paham untuk bisa menyelesaikan situasi yang terjadi. Terlebih induk organisasi menjadi panutan dan pengayom bagi para atlet dan seluruh stakeholder-nya.
"Kepentingan olahraga bukan pribadi, tetapi kepentingan dan harkat derajat martabat bangsa," ujar Okto.
"Dalam perjalanan, friksi bisa saja terjadi, tetapi tujuan dan semangat kita satu, yakni membuat Indonesia Raya berkumandang di seluruh penjuru dunia dan bendera Merah Putih berkibar di puncak tertinggi."
"Kita harus tunjukkan olahraga Indonesia dapat bersatu demi terciptanya prestasi menuju kancah dunia yang lebih baik."
Tanggal 23 Juni diambil dari tanggal pertemuan delegasi 12 negara di Sorbonne untuk mendukung proposal penyelenggaraan Olimpiade yang digagas Pierre de Coubertin.
Tanggal 23 Juni kemudian ditetapkan sebagai hari lahir modern Olympic Movement dan berdirinya IOC.
Pada Januari 1948, tepatnya pada IOC Session ke-42, para anggota menyuarakan World Olympic Day.
Ide ini kemudian direalisasikan lewat penyelenggaraan Olympic Day pertama pada 23 Juni 1948 oleh sembilan NOC, yakni Austria, Belgia, Kanada, Inggris Raya, Portugal, Swiss, Uruguay, dan Venezuela.
Baca Juga: Sangar! Dewa United Datangkan Jebolan NBA Draft Jelang Playoff IBL
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | NOC Indonesia |
Komentar