Dengan hasil yang didapatkan, Taufik Hidayat, menyebut ada cara menaklukan pola permainan Axelsen di lapangan.
Dengan postur setinggi 194 cm, tentunya Axelsen memiliki jangkauan yang lebih luas dibandingkan lawannya khususnya dari Asia.
Taufik lalu menyebut para pemain harus meningkatkan stamina dua kali lipat agar bisa menghadang serangan Axelsen.
"Pemain lain harus bermain cepat (tempo permainan) dengan Axelsen, latihan ekstra harus dilakukan untuk mengalahkannya," kata Taufik saat live di Tiktok bersama legenda bulu tangkis Malaysia Lee Chong Wei, dikutip BolaSport.com dari Malaymail.com.
Senada dengan Taufik, Lee Chong Wei juga menyebut Axelsen memiliki kesabaran dan pukulan yang mematikan di lapangan.
"Axelsen sekarang lebih sabar, apalagi saat reli panjang, kalau dulu saya berhasil mempertahankan umpannya, dia selalu kesal saat itu," kenang Lee.
Meski Axelsen sudah mendapatkan pengakuan dari dua legenda bulu tangkis dunia, Taufik menyebut persaingan di tunggal putra tak seperti zaman mereka.
Dijelaskan pada masanya, Taufik dan Lee harus bersaing ketat dengan para pebulu tangkis dunia dari China seperti Lin Dan, Bao Chunlai, Chen Long, serta pemain Denmark, Peter Gade.
"Saya bukannya mau sombong, tapi sekarang kalau kami berdua (bersama Lee) berusia 22-23 tahun, mungkin kami bisa menang lagi. Dulu jauh lebih sulit," tutup Taufik.
Baca Juga: Reaksi Pemain Denmark Saat Dengar Kisah Taufik Hidayat Mau Disuap pada Asian Games 2006
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | malaymail.com |
Komentar