BOLASPORT.COM - Legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat, percaya bahwa para pemain tunggal putra seluruh dunia harus bekerja lebih ekstra jika ingin mengalahkan Viktor Axelsen.
Viktor Axelsen baru saja menunjukkan diri sebagai pemain yang layak berada di peringkat satu dunia.
Hal itu karena dia berhasil memenangkan gelar All England Open 2022, dan kembali berkuasa pada dua turnamen di Indonesia.
Dua turnamen tersebut adalah kompetisi level Super 500 Indonesia Masters 2022 dan level Super 1000 Indonesia Open 2022.
Dari dua kompetisi yang digelar di Istora Senayan Jakarta itu, Axelsen sukses menginjakkan kaki di podium tertinggi.
Baca Juga: Wakil Kontingen Malaysia Kecewa Lee Zii Jia Mundur dari Commonwealth Games 2022
Pemain tunggal putra asal Denmark itu bahkan mencetak kemenangan rata-rata lewat dua gim.
Hanya dua pertandingan saja di mana Axelsen sempat kalah satu gim. Pertandingan itu adalah saat melawan Anthony Sinisuka Ginting dan Lee Zii Jia di Indonesia Open.
Terlepas dari itu, Axelsen masih tak terkalahkan dan merebut gelar juara secara beruntun.
Dengan hasil yang didapatkan, Taufik Hidayat, menyebut ada cara menaklukan pola permainan Axelsen di lapangan.
Dengan postur setinggi 194 cm, tentunya Axelsen memiliki jangkauan yang lebih luas dibandingkan lawannya khususnya dari Asia.
Taufik lalu menyebut para pemain harus meningkatkan stamina dua kali lipat agar bisa menghadang serangan Axelsen.
"Pemain lain harus bermain cepat (tempo permainan) dengan Axelsen, latihan ekstra harus dilakukan untuk mengalahkannya," kata Taufik saat live di Tiktok bersama legenda bulu tangkis Malaysia Lee Chong Wei, dikutip BolaSport.com dari Malaymail.com.
Senada dengan Taufik, Lee Chong Wei juga menyebut Axelsen memiliki kesabaran dan pukulan yang mematikan di lapangan.
"Axelsen sekarang lebih sabar, apalagi saat reli panjang, kalau dulu saya berhasil mempertahankan umpannya, dia selalu kesal saat itu," kenang Lee.
Meski Axelsen sudah mendapatkan pengakuan dari dua legenda bulu tangkis dunia, Taufik menyebut persaingan di tunggal putra tak seperti zaman mereka.
Dijelaskan pada masanya, Taufik dan Lee harus bersaing ketat dengan para pebulu tangkis dunia dari China seperti Lin Dan, Bao Chunlai, Chen Long, serta pemain Denmark, Peter Gade.
"Saya bukannya mau sombong, tapi sekarang kalau kami berdua (bersama Lee) berusia 22-23 tahun, mungkin kami bisa menang lagi. Dulu jauh lebih sulit," tutup Taufik.
Baca Juga: Reaksi Pemain Denmark Saat Dengar Kisah Taufik Hidayat Mau Disuap pada Asian Games 2006
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | malaymail.com |
Komentar