Manchester United fans are planning a protest against the Glazers ahead of their friendly against Rayo Vallecano on Sunday July 31.
[Manchester Evening News] pic.twitter.com/j9mRXrCfjT
— Footy Accumulators (@FootyAccums) June 25, 2022
Sebenarnya, Keluarga Glazer memang secara teratur mengambil sejumlah uang dari klubnya.
Bahkan, bulan lalu dipastikan bahwa utang Man United telah meningkat menjadi hampir 500 juta pounds atau setara Rp 9 triliun dalam rekening keuangan terbaru mereka meningkat 11,8 persen dari tahun lalu.
Selain itu, waktu pembayaran dividen juga tidak berjalan baik dengan para penggemar karena Man United sedang mengejar pembelian pemain pertama pada musim panas 2022 di bawah Erik ten Hag.
Sementara di sisi lain, ada juga kebutuhan yang jelas untuk mengembangkan kembali Old Trafford.
Bek legendaris Man United, Gary Neville, sebelumnya telah menyuarakan kemarahan terhadap keluarga Glazer karena mengambil keuntungan dari klub meskipun musim mereka pada 2021-2022 berakhir bencana.
"Itulah mengapa Dividen harus berhenti untuk suatu periode," kata Gary Neville, dinukil BolaSport.com dari Sportbible.
That’s why Dividends have to stop for a period. Every penny has to go back into the club until it becomes attractive again. The club has become a graveyard for players. Culturally for owners to take ????out of a poorly performing business is demoralising! pic.twitter.com/QseUJl8l1T
— Gary Neville (@GNev2) June 24, 2022
"Setiap sen harus kembali ke klub sampai menjadi menarik lagi."
"Klub telah menjadi kuburan bagi para pemain."
"Secara budaya, bagi pemilik yang mengambil uang dari bisnis yang berkinerja buruk adalah demoralisasi!" tutur Neville menambahkan.
Baca Juga: Awas, Cristiano Ronaldo Bisa Kena Kutukan kalau Pindah ke Chelsea
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Sportbible.com, Manchestereveningnews.co.uk |