Baca Juga: Janji Gak Nangis, Bos Repsol Honda Umbar Prediksi Yamaha Juara Dunia Lagi
Perangkat ini disematkan di motor pembalap untuk membantu memperoleh performa maksimal terutama saat mulai start dan saat berada di tikungan.
Berkat pengembangan yang cukup signifikan dari motor Aprilia, kini perangkat ride height device bisa dijalankan dengan mode otomatis.
Namun Espargaro merasa bahwa sistem otomatis tersebut jauh lebih pintar darinya. Espargaro akhirnya memilih menggunakan perangkat tersebut dengan mode manual.
"Saya memakai sistem manual. Saya juga memiliki sistem otomatis yang tersedia, tetapi saya lebih suka yang manual," ucap Espargaro dikutip Bolasport.com dari Speedweek.
"Sistem otomatis kami sangat bagus, tapi masalahnya lebih pintar dari saya."
"Sesaat setelah tekanan pada suspensi depan dilepaskan, alat ini langsung bekerja. Untuk saya ini terlalu cepat."
"Untuk para insinyur, itu kesempurnaan, itu tepat. Saya tidak suka mengendarainya," imbuhnya.
Salah satu kendala yang dialami Espargaro dengan perangkat ride height device otomatis adalah saat memasuki tikungan.
Di beberapa tikungan, perangkat ride height device aktif terlalu cepat yang bisa berakibat pada kurangnya tenaga pada motor.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar