Mantan CEO AC Milan, Adriano Galliani, mengungkap bagaimana bekas klubnya hampir memiliki Xavi sebagai pemain.
"Saya mencoba mendatangkan Xavi pada 1998, bahkan sudah berhasil melakukannya," ujar Galliani seperti dilansir BolaSport.com dari Sky Sport Italia.
"Namun, ibu Xavi saat itu tidak memperbolehkannya pergi," kata Galliani menambahkan.
Komentar tersebut diungkapkan Galliani setelah klubnya saat ini, AC Monza, mendatangkan Stefano Sensi.
Bagi Galliani, Sensi memiliki kemampuan yang sama hebatnya dengan Xavi.
Keberhasilannya mendatangkan Sensi seperti penebusan dosa karena pernah gagal mendapatkan jasa Xavi.
Tawaran Galliani jelas bisa mengubah hidup Xavi seluruhnya, mengingat ia belum memulai karier bersama tim senior Barcelona saat itu.
Baca Juga: Kalau Liverpool Ingin Juara Liga Inggris, Juergen Klopp Harus Mainkan Darwin Nunez Sejak Awal Musim
Akan tetapi, nasib ternyata lebih memihak Xavi untuk tetap membela klub masa kecilnya.
Meski gagal bekerja sama, AC Milan dan Xavi mampu membangun kesuksesan tanpa bantuan satu sama lain.
AC Milan menjadi salah satu raja di Benua Eropa pada dekade 2000-an.
Tim berjuluk I Rossoneri tersebut mampu memenangi gelar Liga Champions pada musim 2002-2003 dan 2006-2007.
Sementara Xavi berada di salah satu periode tersukses Barcelona dengan memenangi Liga Champions hingga empat kali.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Sport.sky.it |
Komentar